Mohon tunggu...
Ruth  Bien
Ruth Bien Mohon Tunggu... Lainnya - Try,try,try and never give up.

Ingin hidup di dalam puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sapi Bunting

26 Februari 2021   07:11 Diperbarui: 26 Februari 2021   07:17 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: iStockphoto.com

Sapi mengerang kesakitan, ditarik menuju penyembelihan

Orang-orang lalu lalang menatap si sapi

Tapi tak seorang pun yang memperhatikan; si sapi bunting

Ah, ternyata mereka menatap kotoran sapi yang dikerubungi lalat

Sapi sayang, sapi malang

Anakmu bergelayut dalam perut tanpa tau apa yang akan terjadi

Engkau bertahan dalam perih berharap ada keajaiban

Jika tidak bisa berdua biarlah anakku yang hidup; pintamu dalam hening

Bahasa sapi tak ada yang mengerti, terdengar hanya erangan

Rasa lelah membuatnya berbaring perlahan

Tali terikat erat di tubuh; pandangannya buram

Embusan napas terakhir melayang dalam riuh suara kerumunan

Gading Serpong, 5 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun