Mohon tunggu...
Ruth  Bien
Ruth Bien Mohon Tunggu... Lainnya - Try,try,try and never give up.

Ingin hidup di dalam puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesal

16 September 2020   11:39 Diperbarui: 16 September 2020   11:43 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku dan Tu(h)an bercerita pada suatu malam.
Saat burung hantu bersenandung memecah keheningan.
Saat angin berbisik perlahan.
Saat jiwa-jiwa yang lelah telah terlelap.
Saat bentala terlampau luas untuk diri.

Ah, aku terlalu asyik dengan duniawi
membuatku tersentak saat Engkau menghampiri
berbisik lirih, "mari pulang."

Aku tersungkur dan rukuk penuh do(s)a
tak mampu lagi untuk menengadah

Di penghujung cerita,
lembaran awan hitam berarak
mayapada membisu menunggu mendung jatuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun