Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyawa Kayu

15 Oktober 2025   20:08 Diperbarui: 15 Oktober 2025   18:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kayu dijadikan nyawa, nyawa dijadikan kayu
telah diberikan nama pada kayu
telah diberikan beri warna pada kayu
telah diberikan rasa pada kayu

Diberi nama Jati
karena keras bagai besi
telah duberi nama seru
karena membikin gatal menjadi kulit terganggu

Kayu telah diberi warna
telah dimasuki nyawa
telah menjadi kursi
telah menjadi pintu yang selalu terkunci

Kayu diberi rasa
setelah dinikmati lama
nyawa batang menghidupkan daun agar tidak layu
nyawa kayu menghidupkan kayu

Baca juga: Memanjat Langit

Sungailiat, 15 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi | Peluh

Baca juga: Menunggu Pasrah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun