Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batu Penunggu Pantai

7 Oktober 2025   15:32 Diperbarui: 7 Oktober 2025   15:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdampar dari masa lalu
jangan salah sangka laut bhawa batu bukan penunggu 
bukan pula sebagai penahan gelombang 
hanya kebetulan berada di bibir pantai yang menantang

Batu berhadapan dengan laut 
tampak tidak merasa takut 
bukan pula pemberani mampu melawan arus 
tetapi kehadirannya telah membuat pantai tidak terputus

Batu tidak mampu dirayu 
batu tetaplah batu 
adalah tempat kita duduk dahulu 
semoga kau ingat dengan masa-masa itu

Duduk menatap laut lepas 
di atas batu kasar tanpa alas 
kau juga tidak mudah di rayu
seorang teman menulis di dinding batu, "kau kepala batu"

Sungailiat 7 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Jalan Sepi Menanti

Baca juga: Pintu Terakhir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun