Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantai Menolak Diam

27 September 2025   19:26 Diperbarui: 27 September 2025   19:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sampah terdampar dibawa gelombang
terdengar kata-kata sumbang
"Laut kita telah menjadi tempat sampah"
Panrai mengekuarkan sumpah 

Meminta laut menggulung mereka 
agar tidak lagi berlayar hingga sanudera
Memibta laut mebakut-nakuti mereka 
agar melihat laut bagai pencabut nyawa

Sampah bangkai meninggalkan bau busuk
 sampak plastik membuat pasir putih tertusuk
sampah minyak menyebar luas 
pantai terlihat lemas

Hamparan pasir putih telah ternoda pantai mulai berbicara 
meminta angin berbalik arah 
memibra gelombang menarik sampah

Sungailiat, 27 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi | Menuju Laut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun