Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka Malam Berhenti Membungkam

27 September 2025   17:26 Diperbarui: 27 September 2025   17:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika datang membawa air mata
kau memberitahu kepadaku masih menangging derita 
ketika baru saja mulai memasuki malam 
kau datang dengan tangan menggenggam

Menggengam tangan sendiri semakin kuat memeras hingga mengucur kesedihan 
tidak kuat lagi menahan
namun tidak sedikitpun keluar kata-kata 
lirih pun tidak sehingga malam dibuat semakin luka

Ketika mulai tenang 
kau melepas genggaman tangan jemarimu merenggang 
aku mulai memintamu bicara
kau belum juga berkata-kata

Mengungkap cerita 
bahwa kau telah mengalami siksa batin bagai di penjara 
mulutmu dibungkam 
malam ini kau telah melepaskan tak lagi diam

Sungailiat, 27 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi | Menuju Laut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun