Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Seteru Pagi

4 September 2025   14:53 Diperbarui: 4 September 2025   14:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah orang-orang yang tidak bersyukur
ketika matahari sudah meninggi masih mendengkur 
membiarkan matahari naik sendirian 
Tanpa mereka yang menyaksikan

Adalah orang-orang yang tidak merasakan sinar matahari yang mengawali hari 
mereka masih bersembunyi di tempat yang disukai 
melupakan kehadiran pada permulaan pagi 
mereka sedang memperpanjang mimpi

Kadang hujan menjadi penghalang 
tapi matahari tidak merasa hujan sevagai perintang
sedangkan seterus pagi semakin merasa keenakan 
menjadikan pagi ditinggalkan

Kadang stroke pagi adalah kita 
pada satu waktu menjadi pelupa 
karena itu nikmati pagi bisa dengan secangkir kopi 
atau dengan beberapa bait puisi 

Sungailiiat, 4 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Sampah Kampanye

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun