Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merah Pagi Menabur Wangi

12 Februari 2025   06:32 Diperbarui: 12 Februari 2025   06:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka sedang memetik mawar berduri
Tangan tertusuk terasa nyeri
Mereka tidak peduli
Terus memetik diintip matahari

Wangi melebihi yang kemarin
Mereka yang memetik ingin menberikan untuk sepasang pengantin
Mawar cemburu ingin kawin
Setelah dipinang tidak menjadi pengantin

Wangi pagi menjadi pemikat
Agar bisa menjerat
Biar kembali terpikat
Dia sadar sulit menjerat

Baca juga: Puisi : Pekerja

Tidak peduli kembali mekar
Harum pagi menyebar
Dari mulut ke mulut senakin menyebar
Semakin tenar dia tak ingin cintanya terbakar

Sungailiat, 12 Februari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi : Infus

Baca juga: Puisi : Kursi-kursi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun