Kopi hangat mewangikan pagi
Menghangatkan raga hati
Menghidupkan nyawa puisi
Tapi ruh puisiku bukan kopi
Secangkir kopi dan beberapa bait puisi
Teman sebanding yang sama-sama kuhabisi
Melihat senyummu yang juga wangi
Kau yang saban pagi meracik kopi
Denting cangkir yang nyaring
Yang kau aduk semakin cepat semakin nyaring
Aku menunggu ingin segera mencicipi
Rasa yang selalu pasti
Bait pertama wangi kopi
Bait kedua senyummu wangi
Bait ketiga rasa kopimu pasti
Bait keempat mengakhiri beberapa bait puisi
Sungailiat, 28 Juki 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!