Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Pantun

24 Agustus 2021   07:01 Diperbarui: 24 Agustus 2021   07:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang dilahirkan dari syair musik tradisi
Orang tua yang bernyanyi
Adalah para lelaki
Menghidupkan seni

Puisi pantun
Syair yang mengalun
Seni bsrtutur
Dengan rima yang teratur

Puisi yang tidak ditulis 
Hanya lisan
Lupa telah hilang perlahan terkikis
Mulai sadar ingin diabadikan

Puisi pantun 
Ditulis lelaki yang mulai pikun
Kembali diingat-ingat
Ingatan tak lagi kuat

Ada penyesalan
Ketika banyak syair tak lagi ada dalam ingatan
Pantun telah menjadi bagian sehari-hari
Adalah ibu yang nenghidupkan puisi

Sungailiat, 25 Agustus 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun