Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Satu Jam yang Berkesan di Pantai Batu Bedaun Sungailiat

21 Maret 2020   12:20 Diperbarui: 21 Maret 2020   12:24 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Batu Bedaun Sungailiat, kabupaten Bangka tampak sepi (dokpri)

Pantai Batu Bedaun Sungailiat merupakan salah satu destinasi wisata yang baru dilakukan penataan.  Destinasi yang banyak diminati wisatawan di kabupaten Bangka ini ramai ketika hari libur. Saya katakan objek wisata baru karena kawasan pantai yang berada sebelah Barat kota Sungailiat ini baru dibangun pihak swasta sekitar satu tahun terakhir ini.

Kunjungan saya ke pantai Batu Bedaun, Kamis siang (19/3) bersama teman-teman satu kantor. Bukan bolos kerja tapi mengisi waktu istirahat kerja selama 1 jam dari pukuk 12.00 - 13.00 Wib. 

Pantai Batu Bedaun tampak sepi pengunjung, wajar saja karena bukan di hari libur. Bukan pula karena kewaspadaan terhadap penyebaran virus Covid-19. Pemda setempat tidak mengeluarkan kebijakan menutup objek wisata. Tapi ini pilihan wisatawan menginginkan suasana sepi, kebetulan benar-benar lagi sepi. 

Dokpri
Dokpri
Ketika tiba di pantai Batu Bedaun terdengar lantunan musik akustik, menambah nyaman berada di pantai berpasir putih ini. Deburan ombak yang tenang, menambah rasa tenang saya untuk menikmati suasana istirahat walaupun sesaat.

Pantai ini berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Sungailiat. Saya dengan teman-teman menggunakan mobil menuju pantai Batu Bedaun. Dalam waktu 15 menit sudah tiba di pantai yang beberapa meter dari bibir pantainya terdapat tumpukan batu granit yang dikelilingi air laut. Di atas batu tumbuh beberapa pohon yang tidak begitu tinggi dengan daunnya yang hijau. Karena itu disebut batu bedaun.

Dokpri
Dokpri
Dulu, dari bibir pantai ke tumpukan batu granit dapat ditempuh dengan berjalan kaki ketika keadaan air laut surut. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi, harus menggunakan perahu. Seiring telah terjadinya abrasi dan dasar laut tepi pantai semakin dalam.

Ketika saya dan teman-teman tiba, suasana cuaca sedang mendung. Tampak tumpukan awan hitam di langit pantai Batu Bedaun siang itu.

Suasana mendung di pantai Batu Bedaun (dokpri)
Suasana mendung di pantai Batu Bedaun (dokpri)
Sementara itu teman-teman yang lain duduk  di restoran, menunggu tibanya saatnya jamuan makan siang. Beberapa menu makanan sudah dipesan, yang sebagian besar makanan dari laut seperti ikan bakar, cumi, udang dan lain-lain. Kebetulan semua suka dengan menu makanan ini.

Sebelum pesanan siap disajikan, saya pun sejenak menikmati keindahan pantai Batu Bedaun. Di kawasan destinasi wisata ini terdapat fasilitas kolam renang dan penginapan.

Dokpri
Dokpri
Makan siang di restoran pantai Batu Bedaun pun sudah siap. Pesanan kami sudah terhidang di meja makan. Tidak lupa mencuci tangan terlebih dahulu. Ini bukan karena pencegahan virus Covid-19 saja tapi sudah menjadi kebiasaaan.

Apa lagi dalam situasi saat ini, kebersihan diri harus terus diperhatikan. Beberapa teman juga mengenakan masker. Tidak terus dipakai maskernya, karena sesaat lagi akan menikmati makan siang. 

Cuci tangan dulu sebelum menikmati hidangan (dokpri)
Cuci tangan dulu sebelum menikmati hidangan (dokpri)
Saatnya santap makan siang. Beberapa teman memesan berbagai jus sebagai minuman tambahan. Saya cukup es teh manis saja. Makanan yang terhidang masih dalam keadaan hangat. Makanan yang hangat itu menyehatkan dan menyegarkan terutama yang lagi flu.

Menyantap makanan hangat, khususnya yang berkuah kemudian istirahat yang cukup Insya Allah flu akan sembuh. Ini tips dari seorang teman.

Dokpri
Dokpri
Banyak pilihan menu siang itu yang disajikan di restoran Batu Bedaun. Perut lapar diikuti mulai turunnya hujan, bertambah lahap menyantap jamuan makan siang. Makanan hangat ditambah sambal terasi yang pedas, menjadikan jamuan makan siang sangat nikmat dan berkesan.

Seluruh menu yang terhidang hampir disantap habis. Tapi masih ada yang tersisa. Beberapa teman minta sisa menu yang tidak habis disantap untuk dibungkus dibawa pulang. Pelayan restoran dengan ramah melayani permintaan beberapa teman.

Dokpri
Dokpri
Bila ingin lebih dekat dengan tepi pantai, kita bisa menempati saung-saung yang tersedia. Pelayan restoran akan mengantarkan makanan dan minuman yang kita pesan.

Makan siang sambil menikmati keindahan pantai Batu Bedaun serta diiringi suara deburan ombak menambah napsu makan. Walaupun hanya 1 jam menikmati waktu rehat jam kerja di kantor menjadikan waktu istirahat sekali-kali dengan nuansa yang berbeda.

Dokpri
Dokpri
Ketika memasuki waktu salat Zuhur, kita pun bisa menunaikan salat di Musalah yang tersedia. Waktu hampir pukul 13.00 wib saatnya kembali ke kantor, kami bergegas ke kantor untuk melanjutkan tugas rutin. Satu jam berada di pantai Batu Bedaun telah membuat kesan menyenangkan dan tempatnya  yang bersih.

Mungkin dilain kesempatan saya ingin lebih berlama-lama di pantai Batu Bedaun. Bisa saja bersama keluarga.

Dokpri
Dokpri
Pantai Batu Bedaun yang landai yang ditumbuhi pohon dan tempat berteduh di tepi pantainya, juga bisa dinikmati pada malam hari. Pengunjung destinasi wisata ini dapat menikmati berbagai makanan dan minuman karena restoran tetap melayani hingga malam hari. Anda ingin berkunjung. Jangan lupa ke pantai Batu Bedaun Sungailiat bila ke kabupaten Bangka. 

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun