Ada destinasi wisata baru di kabupaten Bangka, demikian informasi yang saya dapat dari beberapa teman. Wisata alam itu di desa Tanah Bawah, kecamatan Puding Besar.Â
Di lokasi ini terdapat keanekaragaman hayati (biodiversity), diantaranya ada hampir 100 spesies anggrek daerah Bangka yang berada di hutan sepanjang Sungai Upang.Â
Sebagai obyek wisata baru dikembangkan, tampak saung-saung yang baru selesai di bangun. Sungai Upang sebagian besar merupakan kawasan rawa-rawa dihubungkan dengan jembatan kayu antara satu saung dengan saung lainnya.
Ada potensi hutan di desa Dalil yang bisa dijadikan hutan raya dengan keanekaragaman hayatinya. Ketika Pemkab Bangka sudah menjajaki kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), terjadi pro dan kotra di masyarakat desa setempat sehingga rencana menjadikan hutan raya dihentikan.Â
Mereka telah melakukan ifentarisir flora yang ada di kawasan Sungai Upang. Tercatat 97 jenis agrek tumbuh di hutan yang sebagian besar merupakan hutan bakau. Keberadaan aktifis lingkungan di Sungai Upang setidaknya bisa menberikan sosialisasi dan edukadi kepada masyarakat agar tidak merusak flora dan fauna yang hidup dan tumbuh di Sungai Upang.
Terlihat di baleho itu gambar yang menunjukkan nelayan setempat pernah membunuh Lumba-lumba air tawar ini, karena ketidaktahuan mereka yang menganggap Pesut sebagai monster.
Mempertahankan Sungai Upang tetap lestari dan asri merupakan tanggungjawab bersama. Termasuk menghentikan perburuan ikan Tapa, yang habitatnya ada di Sungai Upang. Ikan Tapa merupakan predator yang dilindungi, sebagai hewan Langka.Â
Menurut beberapa warga desa, daging ikan Tapa sangat enak di konsumsi. Warga juga bercerita tentang keganasan ikan Tapa. Ikan Tapa yang berukuran besar, dapat melompat dari air untuk menyambar mangsanya yang berada di dahan pohon dekat sungai. Seekor monyet pun bisa dimangsa. Luar biasa, kisah warga desa tentang predator yang menghuni Sungai Upang.
Sungai Upang dijadikan obyek wisata. Tapi bukan hanya sekedar menjadi objek namun juga dengan adanya campur tangan Pemda Provinsi Kepulauan Bangka, Pemda kabupaten Bangka dan pihak-pihak lain yang peduli alamnya dapat diselamatkan.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori.