Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bersama Malam

21 November 2019   22:26 Diperbarui: 21 November 2019   22:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama malam kau nyanyikan bulan. Nyanyian kematian untuk menakut-nakuti pungguk yang menunggu dalam penantian. Pungguk tidak lagi merindukan bulan. Pungguk telah menyadari, tidak ingin bertahan dalam rindu sehingga lama dalam kesendirian. 

Bersama malam lelaki menyanyikan pantun. Bersama angin malam membawakan jauh lagu mengalun. Ingin didengarkan hingga merasuki celah-celah hati yang belum terisi. Telah dirasakan sakitnya rindu yang tidak pernah bertemu, karenanya lebih baik mati bersama mimpi. 

Bersama malam, menyudahi alunan pantun. Bersama malam, menyudahi mimpi. Bersama malam, menyudahi rindu yang menahun. Bersama malam, tidak jadi mati. 

Sungailiat, 21 November 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun