Telah dibentang pagi tanpa embun yang lebih dahulu kering karena kemarau. Menjaring pagi dengan harapan hanya sia-sia dalam risau. Tak ada guna tanah diiris dengan pisau. Tak akan mengaliri air yang semakin jauh terpantau.
Pisau kemarau telah mengalahkan awan yang kosong. Mendung semakin jauh, kemarau sudah tak tertolong. Sumur dibelakang rumah sudah kosong. Kemarau sudah lama. Rumput-rumput sudah tak berdaya.
Menjaring pagi dengan doa-doa, mungkin ini bisa. Keyakinan tetap ada. Ketika setitik air jatuh walau hanya rasa.
Sungailiat, 15 Oktober 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!