Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pagi Kering Kemarau

20 Agustus 2019   07:45 Diperbarui: 20 Agustus 2019   07:54 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semburat sinar matahari pagi, memancar disela-sela daun yang sudah layu. Daun-daun tak mampu tegak menempel di tangkai, terus terkulai karena kering kemarau yang menunggu. Entah sampai kapan akan berlalu? 

Walau sedikit, masih ada embun tanpa butiran yang basah menempel di daun yang layu. Semoga sedikit embun tak jadi membuat kering daun yang sudah kaku. Masih ada detak nadi daun yang terasa meskipun hanya satu-satu. Mohon matahari memberikan kekuatan baru. Selamatkan daun, agar tak dijadikan  ranting kayu-kayu. 

Sungailiat, 20 Agustus 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun