Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Anak Negeri

21 Mei 2019   18:56 Diperbarui: 21 Mei 2019   19:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah kita tinggalkan petang dengan menyiram dahaga
Bersama keringnya pedih yang membuat luka 
Berhentilah bersengketa 
Yang akan membuat rumput-rumput kering terbakar memanaskan muka 
Telah menjadi amarah 
Berhentilah, kita sudah lelah 

Malam sudah datang, kita dinginkan dengan siraman kalbu 
Sejukkan hati dengan ayat suci yang mengalun 
Kita hanyalah tanah yang kadang menjadi batu 
Kita sudah hampir satu tahun tidak rukun 
Karena perbedaan yang mengoyak kebersamaan 
Telah membikin terlalu besar harapan 

Kita nikmati malam ini dengan tulus 
Diantara tarawih hingga tadarus 
Do'a kita panjatkan untuk keselamatan 
Ikat persatuan agar tak lepas hanya karena hasutan 
Jangan lupa kita adalah saudara yang dilahirkan Ibu Pertiwi 
Ari-ari kita telah terkubur bersama kendi 
Yang diisi berbagai macam kelengkapan dari kain hingga peniti 
Kita adalah anak negeri 
Yang menjunjung tinggi harga diri 

Sungailiat, 21 Mei 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun