Rindu telah menjadi rahim puisi
Mengandung janin bait dan baris bakal puisi
Kuucapkan, selamat pagi rindu
Agar lahir puisi tanpa rindu
Rindu telah disetubuhi kopi, sehingga lahir puisi lelaki
Lelaki yang kadang-kadang rindu, datang ketika pagi
Membuahi puisi penuh birahi
Rahim puisi menggeliat di hati
Selamat pagi rindu
Yang menyukai puisiku
Namanya rindu
Yang ada diantara embun yang tak membeku
Siapakah rindu?
Ia bukan yang ditunggu
Karena aku sudah ditemani kopi
Yang telah menjadi nutrisi puisi
Sungailiat, 19 Februari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!