Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sisa Kenangan

3 Oktober 2018   05:48 Diperbarui: 3 Oktober 2018   06:03 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Masih tersisa satu saja bukti kita pernah disini. Diantara pohon cemara yang tinggi. Pasir pantai yang dipenuhi jejak kaki. Yang mana jejak kaki kita. Tak ada yang bisa ditanda. Jejak kita hanyalah runtuhan pondasi yang luka parah. Setelah kerakusan yang menjarah. Telah menjadi sejarah. 

Setelah melihat kenyataan yang ada pasti hatimu terluka. Kenyataannya sudah tidak ada tenggang rasa. Hanya dipenuhi amarah. Terasa sudah tak ramah. Kekuatan yang dikuasai nafsu serakah. Telah hampir menghisap darah. 

Sisa kenangan yang tak bernyawa tak akan jadi bakai. Hanyalah puing - puing yang dibiarkan terbengkalai. Tak akan memburuk walau sudah terluka tusuk. Biarkan cemara mendongak di tepi pantai, kita tetap membungkuk. 

Sungailiat, 3 Oktober 2018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun