Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hari Terakhir Sisa Waktu

20 September 2018   06:05 Diperbarui: 20 September 2018   06:17 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Mulai jam nol - nol tadi tak ada lagi kuasa, telah lepas kekuasaan. Hari terakhir sisa waktu masih sesuka hati memaksa kehendak hati. Telah melengkapi kezoliman diri yang jauh dari keadilan. 

Dapat ditangkap makna bahwa pembuat zolim ternyata tak menyadari telah berbuat zolim. Kekuasaan ternyata telah membutakan keadilan. Kearifan telah menjadi kesewenang - wenangan. Kebijaksanaan telah dijadikan permainan. Kebijakan hanya untuk kelompok yang dikenyangkan. 

Hentikan ucapan perintah yang memeras nurani. Setelah berlalu meninggalkan istana yang tak lagi bukan milikmu, jangan pernah kembali. Kalau kembali akan terlihat dinding yang dingin dipenuhi caci - maki. 

Bangga hanya kepada penghargaan yang  menyanjung sesaat. Tak ada guna bila tak merubah keadaan yang dipenuhi hati jahat. Tak ada lagi taat yang ada hanya pengkhianat. Yang lahir karena perbuatan orang - orang dekat. Yang diciptakan sendiri dari ketidakadilan yang dibuat. 

Tak tahu apakah hari berikutnya, kekuasaan yang baru akankah sama atau lebih zolim. Tak tahu apakah masa lima tahun mendatang, pemimpin yang baru lebih arif dan bijaksana. Hanya do'a bentuk kepasrahan. Tak ada daya, tak ada tempat untuk melakukan perlawanan. Karena kami adalah para bawahan yang berpakaian bersih yang tak mau ada lagi kezoliman. 

Jangan zolimi, senjata kami hanya do'a. Yakin akan dihijabah Allah. Telah terbukti ketika hati disakiti terucap kata permulaan yang dilupa benar - benar terjadi. Ungkapan kata dihari terakhir sisa waktu. Telah melepas belenggu. 

Sungailiat, 20 September 2018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun