Tarawih Paling Dirindukan yang Hanya Ada di Bulan Ramadhan

Yang dirindukan dari Bulan Ramadhan adalah kebersamaan. Kebersamaan sholat berjamaah di masjid, kebersamaan makan sahur, kebersamaan berbuka puasa, kebersamaan dalam berbagi dari mulai zakat fitrah hingga infaq dan sadaqoh.

Namun yang paling di rindukan diantaranya adalah sholat Tarawih berjamaah, yang tidak ada di 11 bulan lainnya dalam setahun.

Kebersamaan itu adalah kekuatan. Kekuatan iman, Kekuatan dalam membangun solidaritas untuk membatu sesama yang kurang mampu. Bagi saya sholat berjamaah selama Ramdhan, khususnya sholat Tarawih telah terbangun silaturahmi serta sebagai majelis ilmu karena selalu diselipkan kuliah tujuh menit ( kultum)  yakni ceramah singkat sebelum dimulainya Tarawih oleh para dai yang mencerahkan. 

Setelah Ramadhan 1439 H belum tentu bisa bertemu kembali pada Ramdhan tahun depan, karena ajal tak ada yang tahu. Semuanya itu rahasia Allah SWT. Ramadhan tahun ini kita masih bersama - sama, tahun depan tidak bisa kita pastikan. Karena itu dalam doa selalu dipanjatkan agar diberikan kesehatan, dipanjangkan umur sehingga bisa bertemu pada Ramdhan tahun berikutnya.

Di Tarawih lah saya bertemu teman - teman yang sudah lama tidak berjumpa, terutama di hari - hari terakhir Ramdhan ketika teman - teman saya yang merantau jauh mudik kembali pulang ke kampung halaman. Terbangunlah silaturahmi yang lama putus, terjalin kembali ketika Ramadhan. 

Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, " barang siapa yang suka dilunaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahmi. " ( Sahiih Al Bukhaariy no. 2067 ).

Bagi saya Tarawih adalah kebersamaan yang paling kuat, diantara kebersamaan - kebersamaan lainnya selama bulan suci Ramadhan. Selain terbangun silaturahmi yang luas, juga tarawih mencerminkan kekuatan Islam, disatukan dalam keberagaman. Begitu pula kekuatan indifidu masing - masing ummat Islam terlihat di akhir Ramadhan, terukur dari berkurang atau tidaknya jumlah jemaah yang melaksanakan sholat Tarawih.

Karena itu sholat Tarawih tidak akan saya ditinggalkan, karena hanya bertemu di Ramdhan saja. Tentu saja tidak akan meninggalkan sholat fardhu, karena itu berdosa maka puasa tidak akan sempurna.

Semua yang ada di bulan Ramdhan saya rindukan, selain ibadah juga kebersamaan ketika berbuka puasa, makan sahur, berburu Takjil dan lain - lain aktifitas yang sudah menjadi kebiasan disetiap bulan Ramadhan. Tapi yang paling saya rindukan adalah sholat Tarawih.

Tarawih telah menjadi jembatan penghubung silaturahmi yang terputus. Tarawih juga telah meningkatkan pemahaman tentang Islam, dengan penambahan ilmu dari kultum yang disampaikan para dai. Tarawih juga menjadi kenangan ketika kecil, ayah membawa saya ke masjid sebagai cikal bakal hingga dewasa selalu berkeinginan memakmurkan masjid.

Tarawih juga meningkatkan kerinduan kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam dengan terusnya bersalawat dan ajakan yang terus dikumandangkan imam, bilal, dan juga para penceramah. Juga kerinduanku kepada ayah yang sudah berpulang, sehingga terus mendoakannya untuk diampunkan segala dosanya, dilapangkan kuburnya, aku ingin bertemu dengan ayah di surga Nya nanti. Aamiin.

Salam dari Pulau Bangka

Rustian Al Ansori