Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bulan Ramadhan yang Menyenangkan

8 Maret 2024   07:41 Diperbarui: 8 Maret 2024   07:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ramadhan adalah bulan yang selalu dirindukan oleh umat muslim. Bulan yang memberi makna tersendiri bagi spiritualitas mereka. Semangat untuk mengosongkan diri dari berbagai hingar bingar duniawi. Fokus pada kegiatan keagamaan yang mampu menebalkan iman dalam hidup.

Tak terkecuali umat lain di Indonesia juga ikut menyambutnya karena suasana yang berbeda dari biasanya. Situasi yang cenderung tenang, khusuk, dan ramai pada saat jam buka puasa tiba. Keunikan tersendiri di bulan yang penuh hikmah ini juga membuat semua orang cenderung merindukannya. 

Jajanan khas pembuka puasa menjadi daya tarik tersendiri bagi semua orang. Bahkan yang tidak melaksanakan ibadah puasa pun ikut-ikutan menyerbu kuliner khas pembuka puasa. Maka bulan Ramadhan juga menjadi magnet bagi berputarnya roda perekonomian khususnya jelang sore hari.

Para pelaku usaha kuliner pun juga ikut menikmati manisnya keuntungan dalam menjajakan makanan jelang buka puasa. Siang hari mungkin terasa sepi dari pembeli tetapi tetap tergantikan dengan ramainya pembeli pada sore jelang malam hari saat berbuka puasa. Maka roda ekonomi sebenarnya tetap saja berputar walaupun bulan Ramadhan.

Pengendalian dalam berkonsumsi juga menjadikan bulan Ramadhan menjadi sarana untuk meningkatkan tabungan dalam masyarakat. Walaupun nantinya pada saat lebaran tiba akan digunkan untuk belanja tetapi setidaknya ada jangka waktu sebulan peredaran uang di masyarakat dapat terkendalikan. 

Maka menjadi mengherankan apabila harga-harga menjadi naik pada saat bulan Ramadhan. Sudah seharusnya para pelaku ekonomi khususnya para penyedia bahan kebutuhan pokok tidak mempermainkan stok barangnya agar harga kebutuhan pokok tidak naik. Kalau uang yang beredar di masyarakat sedikit harusnya inflasi dapat dikendalikan. Tetapi seringkali justru sebaliknya.

Memang di tengah kebutuhan yang semakin bertambah jelang hari raya, biasanya aksi ambil untung pun siap-siap dilancarkan oleh para pelaku ekonomi. Karena mereka tahu masyarakat akan membeli berapa pun harga yang ditawarkan. Dan inflasi pun siap mengintai di depan mata.

Maka sudah saatnya para pelaku ekonomi juga ikut mengendalikan diri di bulan Ramadhan dengan tidak melakukan aksi ambil untung besar. Jika semua dapat mengendalikan diri tentu bulan Ramadhan dapat menjadi bulan yang menyenangkan bagi semua orang termasuk para pelaku ekonomi. Pembeli bahagia karena harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan tetapi pedagang juga untung banyak karena banyak pembelinya walaupun dengan harga yang wajar.

Salam Sehat......!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun