Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rusman: Wayang, Raden Somba, dan Cinta Nekatnya

13 Februari 2019   01:48 Diperbarui: 2 Maret 2019   03:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kerumunan orang itu seperti memberi tanda kepada masyarakat negeri Dwarawati

Ada sesuatu yang telah terjadi di alun-alun kerajaan yang membuat resah banyak orang

Begitu pula seolah-olah si Pangeran Somba adalah seorang yang pantas untuk menerima hinaan

Tiba-tiba dari ujung timur nampak orang berkuda bagaikan terbang sedemkkian cepatnya

Semakin lama kian terdengar langkah-langkah kaki kuda seperti suara kentongan

Yang menembus udara panas di sekitar kota kerajaan Prabu Kresna

Ternyata orang yang datang itu adalah Prabu Suteja dan pengawalnya Bomantara yang hendak menghadap ayahandanya di pisuwanan agung

Pemuda itu segera mengangkat tangan kanannya ketika kudanya hampir mencapai orang-orang itu

Prabu Suteja adalah putra Kresna dari seorang garwa yang bernama Dewi Pratiwi

Pemuda yang bertubuh tinggi besar dengan kumis melintang itu

Matanya sipit dengan pembawaan mudah tertawa tanpa jelas apa yang ditertawakan

Kali ini ia bermaksud protes keras kepada ramandanya atas kelakuan adiknya si Somba

Pemuda krempeng anak emas sang rama itu telah tega berkianat padanya
Yaitu bermain belakang dengan istri cantiknya Dewi Hagnyanawati di keputren keraton Trajutresna

"Maaf Rama, jangan salahkan aku kalau saatnya nanti aku memberi pelajaran kepada adik yang sebenarnya aku sayangi itu."

Ternyata Kresna tahu apa yang akan terjadi dan tak mungkin dihindari, sebab mereka bagaikan batara Drema dan batari Dremi

Dua anak manusia yang saling jatuh hati dan bertekad menempuh jalan bersama untuk tak takut mati

Sampai akhirnya terjadilah apa yang harus terjadi, Somba dan Hagnyanawati terhajar oleh hasil perbuatannya sendiri.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun