Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rusman: Cerpen, Warisan Sang Ayah

20 Januari 2019   23:13 Diperbarui: 4 Februari 2019   07:05 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejenak akupun terdiam. Benar juga, pikirku. "Kerja apa ayah?"

Nampak ayah tersenyum sambil memandangku penuh arti. "Kau akan jadi seorang manajer, Aden."

Lagi-lagi aku terkejut, yang kali ini bahkan membuatku tersedak. Beberapa butir nasi sempat terloncat dari mulutku. "Manajer !?" tanyaku setengah tak percaya.

"Betul anakku. Ayah sudah memutuskan, usaha ayah yang di kota sebelah ayah serahkan kepadamu nak," kata beliau serius "biarlah paman Endra nanti yang akan mendampingimu."

"Tapi, ayah!?"

"Ssst ! Kali ini kau tidak boleh membantah Aden. Kau harus bersikap dewasa," kata beliau sambil meletakkan sendoknya. Akupun lantas diajaknya berjalan-jalan di taman belakang.

                      ***
Bagaikan seekor anak ayam, akupun membuntuti kemana ayahku melangkah. Tak kuhiraukan lagi apa saja yang ayah ucapkan. Yang ada di kepalaku hanya satu, aku akan jadi manajer. Uh !

"Aden, ayah sudah berpikir banyak tentangmu. Kau bersedia menuruti perintah ayah?"

"Y.. ya ayah, aku akan berusaha melaksanakan tugas itu."

"Bagus anakku," kata beliau sambil menepuk-nepuk pundakku," satu lagi yang harus Aden turuti."

"Apa lagi, ayah?" tanyaku sambil duduk di kursi taman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun