"Huaaahhh.. aeeegh .. e..e..e, bojleng-bojleng!"
Dan tiba-tiba saja rambut rahwana yang gimbal itu tumbuh kian panjang tak menentu. Dan bersamaan dengan itu taring di kanan kiri mulutnya bagaikan bergerak bertambah panjang pula.
Raja raksasa yang bengis mengerikan itu mengoyang-nggoyangkan kepala kian cepat.
Kini Patih Prahasto tahu bahwa keponakannya ini tidak main-main.
"Baik anakku, semua segera aku siapkan."
Buru-buru raksasa tua itupun segera bermohon diri sebelum dirinya terlempar dari tempat itu. Karena ia tahu pasti bahwa tak lama lagi kepala dan lengan keponakannya itu akan tumbuh menjadi  berlipat-lipat.***