Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

6. Rusman: Raden Sekartanjung, Adipati Tuban yang Terbunuh

15 September 2018   06:19 Diperbarui: 1 Maret 2019   14:54 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikianlah ketika keduanya sudah mengambil jarak yang cukup panjang ternyata bahwa Ki Ajar Talun tidak lagi berlari berputaran ia berdiri tegak menghadap Raden Sekartanjung yang sedang tercenung melihat perubahan sikap lawannya. Kini Raden Sekartanjung merasa harus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi.

Sesaat kemudian tiba-tiba saja Ki Ajar Talun menyerangnya dengan sangat dahsyatnya. Meskipun demikian orang tua itu masih belum mempergunakan senjata apapun selain kedua tangannya. Kini dengan tangkasnya pula Denmas Tanjung berkisar menghindari serangan itu.

Namun ketika ia siap untuk membalas menyerang, tiba-tiba saja terasa tubuhnya berguncang. Bukan oleh sentuhan wadag Ki Ajar Talun tetapi seolah-olah Raden Sekartanjung telah dihantam oleh arus badai yang dahsyat. Bahkan adalah diluar perhitungan Denmas Tanjung sebelumnya, bahwa tiba-tiba saja pasir di pantai utara itu telah beterbangan dan menghambur bagaikan dilontarkan oleh dorongan angin yang luar biasa.

Raden Sekartanjung masih melihat bahwa pasir yang tersentuh oleh kaki Ki Ajar Talun itu benar-benar mengejutkan. Pasir itu telah berserakan bagaikan dilontarkan oleh kekuatan angin prahara langsung mengarah ke tubuh Raden Sekartanjung.

Karena itulah rasa-rasanya tubuh Raden Sekartanjung telah terguncang.

Bukan saja oleh dorongan badai yang kuat. tetapi juga oleh hamburan pasir yang menghantam tubuhnya. Memang tubuh Raden Sekartanjung tidak terasa sakit dan tidak terluka pula karenanya. Tetapi dorongan angin itu seakan-akan tidak tertahankan.

"Ini bukan wujud semu seperti yang dapat dilakukan oleh para pendekar terdahulu," berkata Adipati Sekartanjung didalam hatinya, "tetapi ini benar-benar satu ilmu yang dahsyat. dan pasir itupun benar-benar telah terlonlar dan menghambur dengan kekuatan yang luar biasa."

Hampir diluar sadarnya. Raden Sekartanjung telah memejamkan matanya untuk melindungi matanya dari pasir yang berhamburan. Tesapi adalah diluar perhitungannya pula bahwa waktu yang sekejap itu telah dipergunakan oleh Ki Ajar Talun sebaik-baiknya.

Tiba-tiba saja Raden Sekartanjung merasakan serangan lawannya menghantam dadanya. Bukan oleh arus badai dan pasir. Tetapi kaki Ki Ajar Talun telah benar-benar mengenai dadanya. Raden Sekartanjung masih melapisi dirinya dengan Ilmu kebal, namun terasa betapa kekuatan itu menggoncangkan perisai ilmunya itu. Sehingga dengan demikian, maka terasa sekali dadanya menjadi sesak.

Satu-satunya yang dapat dilakukan oleh Raden Sekartanjung adalah menjatuhkan dirinya, tetapi dengan cepat ia melenting berdiri dengan kemampuannya memperingan tubuhnya. Tetapi sungguh celaka, begitu ia berdiri sekali lagi Ki Ajar Talun telah menghentakkan kakinya keatas pasir dengan dorongan kekuatan ilmunya.

Tetapi kini Raden Sekartanjung mulai mengenali ilmu lawannya. Dengan kecepatan tatit dilangit. Raden Sekartanjung meloncat menghindarinya. Loncatan yang dilambari kemampuan yang tinggi pula. sehingga loncatan itu benar-benar telah membebaskannya dari arus prahara yang menghamburkan pasir tepian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun