Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sang Pelantun Syair

7 Agustus 2018   01:27 Diperbarui: 8 Agustus 2018   20:49 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saking terkejutnya Ki Pinunjul sehingga tak terasa kakinya menyentuh sebuah batu. Batu itu jatuhke dalam goa sehingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

"Hai, siapa di luar ?" Berbarengan dengan bentakan itu seorang wanita cantik melesat keluar dari dalam goa. Tentu saja Ki Pinunjul segera melompat ke belakang untuk menghindari tendangan wanita tersebut.

"Siapa kamu, berani sekali mengintip tempat tinggal kami ?" tanya wanita itu sambil melotot.  

Namun ketika wanita itu tahu yang dihadapi adalah seorang pemuda yang ganteng, wajah wanita itupun berubah menjadi ramah..

"Bocah bagus, mengapa kau mengintip kami ?"

"Aku menginginkan bambu milikku itu. Kembalikanlah kepadaku !" kata Ki Pinunjul.

"Oh ini, ya tentulah nanti akan aku berikan padamu. Tapi ikutlah ke dalam goa dulu".

"Tolonglah, berikanlah bambu itu kepadaku !" pinta pemuda itu lagi. Tiba-tiba wajah wanita cantik itu berubah menjadi merah lagi, seolah-olah menahan amarah yang luar biasa.

"Dasar kau anak muda tak tahu disayang", katanya sambil bersiap "Agaknya aku terpaksa harus menyeretmu dari sini".

Maka kedua orang itu segera terlibat dalam perkelahian yang tidak berimbang. Wanita cantik itu ternyata mempunyai ilmu yang jauh di atas Ki Pinunjul. Nampak prajurit Demak Bintoro itu kian lamban gerakannya.

Sampai pada suatu saat tendangan wanita itu berhasil mengenai dadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun