Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Menguak Sisi Lain Munir

16 Februari 2016   22:34 Diperbarui: 7 Desember 2018   05:17 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh pejuang hak asasi manusia, Munir Said Thalib (Kompas/Iwan Setiyawan )

Untuk transportasi harian, Munir hanya menggunakan sepeda motor Honda Grand tua dengan nomor polisi N. Kisah sepeda motor tuanya ini juga unik. Sempat hilang dicuri orang, tahu sepeda motor itu miliki Munir tak lama sepeda motor itu dikembalikan. Namun nasib sepeda motor itu benar benar lenyap ketika kembali dicuri orang. Dan kali ini sepeda motor Munir benar benar hilang tak kembali lagi. Rupanya orang yang mencuri jauh lebih miskin ketimbang Munir.

Munir memang mampu membeli sebuah mobil pada tahun 2000. Sebuah mobil Toyota Mark II bekas seharga sepuluh juta. Padahal Munir mampu membeli mobil seharga tiga puluh juta. Mengenai mobil ini, pilihan Munir adalah “yang termurah”.

Pun ketika Munir mendapakan hadiah uang ketika mendapatkan The Human Right Livelihood Award, Munir hanya mengambil seperlima bagian sementara sisanya diberikan untuk KontraS. Dari uang inilah Munir membeli sebuah rumah di Malang. Tempat ia merencanakan masa tuanya kelak.

Pada hari terakhir hidupnya Munir masih memilih sebuah pilihan “yang termurah” ketika ia lebih memilih maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974. Padahal Munir mampu membeli tiket KLM atau Singapore Airlines. Dan pilihannya itupun sesuai dengan skenario para pembunuhnya.

Munir tewas di dalam kabin pesawat nasional Garuda diatas daratan Eropa. Sesaat sebelum Munir meraih mimpinya meraih beasiswa Master hukum yang ia dapat dari Universitas Utrecht.

Nama Munir diabadikan pada sebuah jalan di kota Den Haag Belanda selain menjadi nama salah satu ruangan di kantor Amnesty Internasional. Berbagai penghargaan Internasional juga dberikan kepada Munir atas dedikasinya membela kaum tertindas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun