Museum Dayu merupakan salah satu cluster museum purbakala Sangiran. Museum Dayu ini satu-satunya museum purbakala yang terletak di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar. Tiga cluster lain terletak di Kabupaten Sragen. Untuk menuju tempat ini cukup mudah jika Anda dari Solo. Saya ambil terminal Solo, Anda bisa ke arah utara atau jalur Solo-Purwodadi sekitar 15 km kemudian sampai daerah Gondangrejo ada tulisan Museum Dayu ke kanan 3 km.Kemarin sabtu tanggal 2 Januari saya mengunjungi Museum Dayu yang terletak di perbatasan Karanganyar Sragen, yaitu kecamatan Gondangrejo Karanganyar dengan Kecamatan Kalijambe Sragen. Jalan menuju tempat tersebut cukup baik, tetapi untuk bus besar kalau berpapasan harus mengalah salah satu. Kebetulan rumah saya di daerah Wonorejo, yang tidak terlalu jauh dari Museum Dayu. Saya sengaja mengambil jalur jalan pedesaan yang ternyata sangat mengasyikkan. Sepanjang perjalanan pohon-pohon yang menghijau menjadi obat pencuci mata.


Setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam, aku tiba di museum dayu. Kedatanganku di sambut oleh sebuah bangunan megah yang menjadi bangunan utama. Bangunan itu terlihat masih baru. Ternyata aku baru tahu bahwa museum ini baru diresmikan tahun 2014 oleh bapak Wakil Presiden Boediono. Di depan bangunan utama itu, ada sebuah tugu yang menunjukkan nama Museum Manusia Purba Klaster Dayu.


Di taman bermain ini banyak anak-anak yang bermain, mereka menikmatinya, bersama saudara-saudara mereka. Orang tua mereka dengan seksama mengamati anaknya, terlihat raut muka bahagia dari orang tua tersebut. Mungkin dia bisa bahagia karena sudah mengantar anaknya ke museum Dayu ini. Mereka bisa belajar dan bermain secara gratis.Jika lelah menggelayuti, ada gazebo. Gazebo ini juga didesain unik, terbuat dari kayu glugu dan kayu lain. Kayu glugu seratnya juga terlihat bagus. Tenang saja kayu glugu ini tidak menelusuk jari-jari Anda karena sudah di plitur dengan baik. Anda pun bersama keluaga bisa bersandar sejenak di gazebo ini. Saya pun juga sempat menggunakan gazebo ini untuk beristirahat sejenak karena kaki agak pegal setelah berputar-putar berkeliling museum. Capek reda, saya lanjut lagi untuk mengelilingi museum.Saya memulai melihat anjungan  anjungan. Ruangannya adem karena ada AC nya, ada alat peraga berupa laya komputer sentuh, sayangnya beberapa sudah tak bisa dioperasikan karena sudah rusak. Mungkin perlu digaris bawahi pengawasan sangat perlu, karena kalau tidak diawasi museum yang alat-alatnya masih bagus ini bisa rusak.



Jika anda ingin menguak sejarah manusia purba di masa lampau, museum dayu bisa menjadi referensi untuk dikunjungi. Selamat berkunjunjung....(Surakarta, 2 Januari 2016)
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI