Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berikut 4 Pesan Simbok yang Patut Kita Renungkan

1 Januari 2023   13:52 Diperbarui: 1 Januari 2023   13:56 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat bersama Simbok di masjid Nabawi. Dokpri

Pertama, belanja sesuaikan kemampuan

Sebagian besar kaum hawa pasti suka belanja, munafik jika perempuan gak suka belanja. Apalagi masuk Mall, bawaannya mata menjadi berbinar melihat barang-barang yang dipajang tertata apik di etalase. Semuanya menggoda iman kaum hawa.

Namun ingat pesan Simbok, jangan beli di atas kemampuan. Itu namanya besar pasak dari pada tiang. Barang-barang branded saat inipun berkeliaran di ponsel, belanja cukup dengan jari, tanpa harus keluar rumah barangpun datang sendiri.

Menahan godaan belanja memang tidak mudah, harus bisa diminimalisir dan menekan nafsu. Apakah barang yang akan kita beli sesuai dengan kemampuan. Maka penting bagi kita untuk mengatur keuangan agar dapur tetap mengepul namun kecipratan belanja sekunder.  

Kedua, bedakan kebutuhan dan keinginan.

Menginginkan barang bagus memang manusiawi, bisa memiliki mobil mewah, tas branded, sepatu bermerk dan barang-barang lainnya. Namun sudahkah kita mengukur apakah barang yang kita beli sesuatu yang kita butuhkan? atau hanya keinginan belaka, supaya dipandang orang lain berkelas, tidak ketinggalan zaman atau hanya ikut-ikutan mode.

Kebutuhan adalah sesuatu yang harus ada keberadaannya karena kita membutuhkan. Sedangkan keinginan sesuatu yang boleh jadi kita butuhkan atau bahkan kita tidak butuh sama sekali. Misalnya keinginan membeli barang mewah untuk aksesoris rumah.

Jika keuangan berlebih boleh saja menganggarkan untuk membelinya, karena itu sifatnya tidak urgen, namun jika ada kebutuhan lain yang mendesak harus dipenuhi misalnya membeli laptop untuk kebutuhan anak kuliah. Mungkin laptop sekian tahun yang lalu merupakan barang sekunder, namun bagi mahasiswa saat ini menjadi kebutuhan primer.

Dari dua opsi tersebut di atas tentu kita tahu mana yang masuk dalam kategori keinginan dan mana yang masuk dalam ranah kebutuhan.

Ketiga, ojo gampang kobongan (jangan mudah terbakar)

Berinteraksi dengan banyak teman dengan latar belakang yang berbeda tentu menemukan banyak karakter. Semua kita temui di lingkungan yang berbeda, bisa jadi dalam keluarga, teman kerja, atau lingkungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun