Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apa dan Bagaimana Peran Calon Guru Penggerak di Sekolah?

10 November 2022   10:31 Diperbarui: 11 November 2022   08:06 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon guru Penggerak menjadi pemimpin pembelajar di kelas bagi murid-muridnya.| Dokumentasi pribadi

Sejak diluncurkannya program guru penggerak olek Kemendikbud, banyak diantara guru-guru yang mendaftarkan sebagai calon guru penggerak, termasuk saya. Apa itu guru penggerak? 

Adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon guru penggerak.

Sudah satu bulan saya ini saya menjalankan tugas sebagai calon guru penggerak. Mengikuti alur yang telah menjadi ketentuan setiap peserta. Pertama-tama dibuka dengan kegiatan loka karya. 

Setelah itu masing-masing calon guru penggerak akan menerima materi. Semua modul yang tersedia dalam laman guru penggerak disuguhkan secara sistematik dalam Elearning GP (guru penggerak)

Secara mandiri semua modul harus dipahami dan ditanggapi dengan mengirimkan pendapat dalam bentuk tulisan yang tersedia dalam LMS. Calon guru penggerak harus bisa membagi waktu antara tugas utama menjadi pemimpin pembelajar di kelas, juga mengerjakan semua tugas yang ada di LMS yang telah ditentukan jam dan waktunya.

Ada yang menarik dalam menjalankan tugas mulia ini, karena sebagian besar kegiatan ada di forum LMS. Pertama-tama kita akan masuk dalam forum komunikasi yang dipimpi oleh fasilitator. Setelah itu kita akan masuk dalam tahapan Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep.

Setelah itu ada forum diskusi antar peserta. Dalam ruang kolaborasi kita harus aktif bertanya juga memberikan pendapat agar apa yang dimaksud dalam modul bisa diserap dengan apik oleh semua calon guru penggerak.

Usai melakukan diskusi dengan peserta kita akan masuk pada tahab selanjutnya yaitu ruang kolaborasi, kita akan dibagi beberapa kelompok untuk saling bertukar pendapat dan siap menyajikan apa yang dimaksud dalam modul. Setiap kelompok akan menyamakan persepsinya untuk dipresentasikan.

Berikutnya akan masuk pada demonstrasi konstektual. Di sini setiap peserta wajib mengirimkan satu karya, seperti karikatur, info grafis, video pendek, lagu maupun puisi. Pada tahab elaborasi pemahaman, calon guru penggerak wajib menuliskan pertanyaan dari hal-hal yang belum dipahaminya.

Di akhir modul akan ada koneksi antar materi dimana peserta dapat menyimpulkan dan melakukan refleksi dari apa yang dipelajarinya. Dan yang terakhir ada aksi nyata dari calon guru penggerak, bagaimana dia bisa mengimplementasikan apa yang telah dipelajarinya pada setiap pembelajaran. 

Alur yang saya sampaikan di atas adalah contoh dari modul 1.1 yang diselesaikan selama satu bulan.

Apa peran guru penggerak?

Calon guru penggerak menjadi coaching bagi rekan sejawatnya. | Dokumentasi pribadi
Calon guru penggerak menjadi coaching bagi rekan sejawatnya. | Dokumentasi pribadi

Guru penggerak mempunyai tugas yang mulia dengan memikul tanggaung jawab yang ganda. selain menjadi pemimpin pembelajar, guru penggerak mempunyai peran aktif dalam memberdayakan lingkungannya baik sebagai warga sekolah maupun warga masyarakat.

Dalam rangka mentransformasikan nilai luhur profil pelajar pancasila Kemendikbud membuat terobosan baru dengan menyelenggarakan program berbobot yaitu mewujudkan calon guru penggerak yang dapat menjadikan dunia pendidikan lebih maju dan berkarakter.

Seperti apa peran guru penggerak yang akan mentransformasi dunia pendidikan di Indonesia? Berikut empat peran calon guru penggerak:

Bersama para siswa menuntun dan membimbing mereka agar menemukan potensi dan bakat yang dimilikinya.| Dokumentasi pribadi
Bersama para siswa menuntun dan membimbing mereka agar menemukan potensi dan bakat yang dimilikinya.| Dokumentasi pribadi

Pertama, menjadi pemimpin pembelajar.

Sebagai guru dan pendamping bagi murid guru penggerak harus bisa mewujudkan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara yaitu menjadi among bagi murid-muridnya. 

Tiga konsep yang tidak asing ditelinga kita adalah Ing Ngarso Sing tuladha, bagaimana peran guru jika berada di depan. Dia harus menjadi panutan, contoh dan teladan bagi muridnya, bagi lingkungan belajarnya dan juga bagi masyarakat sekitarnya.

Ing Madyo Mangun Karsa. Bagaimana peran guru jika berada di tengah, Dia harus bisa memberi kemampuan internal, memberi ide-ide cemerlang, penyemangat dan memiliki kekuatan untuk mendayagunakan sekelilingnya.

Jika berada di tengah-tengah murid, maka guru harus bisa memotivasi dan mengeksplor kemampuan siswa sehingga tergugah untuk bertindak dan melangkah lebih maju.

Peran guru berikutnya Tut Wuri handayani, jika berada di belakang dapat mempengaruhi dan memprovokasi kebaikan-kebaikan hingga tumbuh menjadi kebiasaan yang dilakukan para siswanya, lingkungan sekitar juga masyarakat. Dia bisa memelihara dan mengembangkan kemampuan murid menjadi potensi dan bakat yang membanggakan.

Kedua, menjadi coach bagi guru lain.

Selain tugasnya sebagai pemimpin pembelajar, guru penggerak juga harus mampu menjadi coach bagi rekan sejawatnya. Dia harus mampu meningkatkan kualitas pembelajaran bagi muridnya juga harus berdaya menemani rekan sejawatnya dalam menuntun dan menemani dalam proses belajarnya.

Guru penggerak harus lincah dalam berpikir, mampu menjadi coach, bertukar pengalaman dan berbagi sebagai refleksi dari pengalamannya menjadi gagasan sebagai pemikiran dan pengembangan pada level pemikiran individu maupun komunitas pendidik di sekolah.

Ketiga, mendorong kolaborasi

Secara sederhana kolaborasi dapat diartikan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan menghasilkan sesuatu. Itulah sebabnya mengapa guru penggerak mempunyai peran mendorong kolaborasi.

Diharapkan guru penggerak memiliki kekuatan yang jika dipersatukan menjadi saling melengkapi dan produktif. Oleh karena itu jika mempunyai inisiatif dan disatukan atau dikolaborasikan dengan potensi lain maka diharapkan dapat menyempurnakan potensi yang telah ada.

Guru penggerak diharapkan juga mampu mendeteksi inisiatif-inisiatif dari rekan sejawatnya hingga dapat mengakomodasikan secara kolaboratif menjadi kekuatan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Keempat, mewujudkan kepemimpinan murid.

Guru penggerak mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk itu guru penggerak harus mampu meramu pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga murid merasa diterima, dibimbing, dipercaya dan dilayani.

Dengan demikian mereka mempunyai kepercayaan diri karena mereka tidak sendiri ada among yang siap menemaninya. Itulah mengapa guru harus menebalkan murid. karena mereka membutuhkan perhatian dan bimbingan

Mereka mempunyai karakter dan potensi, namun tidak akan dapat diramu jika tidak dieksplorasi sedemikian rupa sehingga menjadi manusia yang berkarakter dan berperilaku jujur. 

Komunitas ini diharapkan dapat saling asah, asih dan asuh. Memungkinkan terjadinya dialog kolaboratif antar guru sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus membuahkan inovasi pembelajaran.

Dengan banyak belajar dari komunitas praktisi baik pendidik maupun pengembang pendidikan menjadikan kualitas pendidikan Indonesia bertambah maju

Bapak dan Ibu, bergerak dan menggerakkan lingkungan pendidikan menuju kebaikan adalah tanggungjawab kita bersama. 

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Sumber : Modul 1.1 dan 1.2 CGP (Guru Penggerak)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun