Mohon tunggu...
Rumah Shine
Rumah Shine Mohon Tunggu... profesional -

Mensosialisasikan pola asuh dan pola komunikasi yang sehat dalam keluarga serta pemberian dukungan bagi keluarga-keluarga yang bermasalah. Bila membutuhkan bantuan untuk konsultasi masalah keluarga, silakan email kami di rumahshine@gmail.com atau cek web kami www.rumahshine.org

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Mengajarkan Tata Krama Kepada Anak

14 November 2011   10:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap hari anak selalu bertemu dengan orangtuanya. Anak melihat dan belajar dari kehidupan orangtua. Mulai dari cara bertutur, berinteraksi, bertingkahlaku dan merespon, semuanya anak lihat dan dipelajari. Anak adalah peniru ulung. Mereka menyerap semua nilai tata krama yang ada dalam keluarga. Mereka hanya mencontoh dari ayah dan ibunya.

2.Orangtua memperhatikan lingkungan anak bermain

Lingkungan yang termasuk di dalamnya tentang apa yang mereka lihat, mereka tonton, dan mereka jalani sehari-hari. Karena bisa saja, ketika di rumah, orangtua sudah mengajarkan nilai kesopanan dan tata krama dengan baik,  namun ketika anak bermain diluar rumah, teman-teman atau orang sekitarnya justru mengajarkan nilai yang bertolak belakang dengan tata krama. Misal berkata-kata kasar (umpatan) dan juga berperilaku anarkis.

3.Orangtua melakukan dengan konsisten

Yang paling penting untuk kita lakukan sebagai orangtua adalah mengajarkan nilai tata krama ini secara konsisten. Mengajarkan tata krama tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu satu hari, satu minggu atau satu tahun. Ini berlangsung terus dan membutuhkan proses panjang serta konsisten. Satu hal lagi tentang prinsip konsisten. Sebagai orangtua, kita tidak bisa membiarkan anak berperilaku seenaknya di rumah lalu memintanya untuk memiliki perilaku yang berbeda di depan umum. Hal ini hanya akan membuat anak bingung. Kenapa di rumah boleh, dan di luar rumah tidak boleh?

Sekali lagi ini adalah tugas berat untuk mengajarkan arti tata krama dan kesopanan kepada anak. Namun, seiring waktu yang berjalan anak akan belajar banyak tentang kehidupan. Walau mereka mungkin sulit untuk memahami mengapa harus belajar tata krama, tapi kelak ketika dewasa mereka akan memahaminya.

Banyak pengalaman membuktikan, dimana orangtua tidak mengajarkan arti tata krama dan kesopanan, anak-anak mereka tumbuh menjadi anak yang susah diatur dan membangkang Sebagai orangtua, kita juga tidak bisa memaksakan tata krama yang mungkin memang belum dapat dilakukan oleh anak. Sekali lagi ini adalah proses panjang. Berikan mereka waktu untuk bertumbuh, ajar anak untuk berperilaku yang tepat di saat yang tepat, dan jangan berkecil hati bila mengalami kesusahan. Perlu dicatat bagi kita sebagai orangtua, setidaknya di sebagian besar waktu mereka, kita telah berupaya mengajar mereka arti tata krama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun