Proses politik juga menjadi titik perhatian Rendra ,terutama pada saat sejumlah pementasan kesenian yang dianggap menyerang wibawa pemerintah dilarang pada 1991. Rendra dan sejumlah seniman mendatangi Gedung DPR untuk memprotesnya. Di kantor wakil rakyat itu, Rendra bahkan sempat membacakan sajak sajaknya dengan gayanya yang flamboyan dan mempesona.Rendra terlihat bagai merak yang tengah mengepak sayap sayapnya yang kilau kemilau.
Sayangnya,di jaman sekarang sangatlah sedikit orang yang berpihak pada kebenaran atau berani menyatakan kebenaran yang hakiki.Bahkan diantara yang sedikit itu pun telah berpulang ke pangkuanNya.
Selamat jalan Rendra,sang Wisanggeni.Tuturmu tetap subur bersemayam dalam dada kami.