Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tak Ada Yang Mustahil Bagi Sang Pemilik Hidup (2)

26 Oktober 2012   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:22 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13512521741019963106

Kisah tentang bagaimana Yang Kuasa menunjukkan kebesaranNya…

TENTU saja aku percaya, selalu percaya, bahwa ada campur tangan Tuhan dalam setiap langkah kita dalam hidup. Aku juga tak pernah meragukan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita, hanya akan terjadi jika Dia mengijinkan itu terjadi.

Tak bisa lain.

Tapi tetap saja, berulang kali dalam hidup aku mendapati hal- hal yang membuatku takjub. Terpana. Melihat bagaimana sempurnanya Sang Pemilik Hidup merencanakan semuanya. Sehingga celah sekecil apapun bisa diatur menjadi suatu kesempatan dengan rancangan yang luar biasa tepat dan indah.

Salah satu kejadian yang akan dengan amat sangat menunjukkan hal ini adalah ketika Allah mengabulkan keinginan ayahku untuk umrah dan melancarkan jalan untuk itu.

Kami sekeluarga mengamini, berupaya, dan terus berdoa agar Allah mengabulkan niat Bapak untuk berumrah kendati di sisi lain kami menyerahkan keputusan akhir kepadaNya.

Seperti yang telah kuceritakan sebelumnya, diantara begitu banyak saat dimana Bapak harus keluar- masuk Rumah Sakit, ada jeda waktu sebentar dimana Bapak cukup sehat. Waktu yang tepat jika Bapak ingin beribadah umrah.

Yang menjadi kendala saat itu terutama adalah urusan biaya.

Niat suamiku dan aku untuk menjual sebidang tanah yang akan kami gunakan untuk membiayai perjalanan umrah Bapak dan Ibu serta kami sekeluarga, belum terwujud. Tanah itu walau telah ditawarkan, belum juga terjual.

Adik- adikku berusaha menabung, tetapi walau jumlah tabungan bertambah, jumlahnya belum cukup untuk bisa membiayai kedua orang tua kami dan siapapun dari kami kakak beradik yang mengantar pergi ke Tanah Suci.

Dan baru belakangan kupahami bahwa itu memang merupakan kehendak Allah. Dia memilih melalui siapa rejeki itu datang dan pada siapa pahala mengalir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun