Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Apa Benar OTT Romahurmuziy Berpengaruh pada Pilpres dan Pileg 2019?

16 Maret 2019   06:15 Diperbarui: 16 Maret 2019   08:18 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila berbicara terkait Pemilu Legislatif 2019 yang waktunya tinggal 1 bulan lagi jelas kasus OTT Ketua Umum PPP kemungkinan besar sangat mempengaruhi perolehan suara dari Partai ini. Sangat mungkin perolehan suara PPP akan anjlok di Pileg 2019 akibat Ketua Umumnya kena OTT KPK.

Yang paling merugikan partai ini saya pikir bukan hanya perolehan suara yang menyusut tetapi ancaman perpecahan di tubuh partai akan semakin membesar paska penangkapan Romahurmuziy.

Sejak 5 tahun terakhir ada 2 kubu di PPP. Kubu Muktamar Jakarta (dulu diketuai  Djan Fariz) dan kubu Muktamar Surabaya diketuai Romahurmuziy. Perseteruan panjang mereka 5 tahun lewat gugat menggugat di pengadilan akhirnya diakhiri pengukuhan  SK Menkumham terhadap kubu Romahurmuziy.

Dugaan saya sejak kemarin elit-elit PPP sudah mulai siap berperang lagi untuk memperebutkan arah partai khususnya dukungan terhadap Capres yang ada. Tidak tertutup kemungkinan PPP akan melompat mendukung Prabowo bila elit PPP yang ada lebih kuat kubu Muktamar  Jakarta (Humprey Jemaat).

Bila itu terjadi tentu kekuatan koalisi pendukung Jokowi akan berkurang. Mungkin saja akan sedikit berpengaruh pada Pilpres 2019.

Kemarin siang Ketua TKN-Jokowi Erick Tohir  menyampaikan pernyataan ke media bahwa OTT terhadap Romahurmuziy diyakini tidak akan berpengaruh pada Ellektabilitas Jokowi di Pilpres 2019.

Kalau menurut saya yang disampaikan Erick Tohir sepertinya terlalu premature.  OTT KPK terhadap Romahurmuziy apalagi nanti Menteri Agama akan diperiksa oleh KPK berkali-kali dipastikan akan berdampak pada penilaian masyarakat terhadap Pemerintahan Jokowi.

Menteri Agama jadi Tersangka KPK atau tidak dipastikan membuat orang meragukan kredbiiltas Kabinet Kerja Jokowi.  Menteri-menteri Jokowi yang 3 tahun lalu Bersih dari dugaan Korupsi mulai ternoda setelah Menteri Sosial Idrus Marham tersangkut korupsi Pembangkit Listrik. 

Dan isu korupsi Jual-beli Jabatan di Kementerian Agama ini akan menambah citra buruk bagi pemerintahan Jokowi.  Poin itulah yang saya nilai akan sedikit berpengaruh pada Elektabilitas Jokowi entah hanya  nol koma sekian persen atau lebih.

Satu hal diluar dari  poin-poin  diatas,  ternyata  di media-media social sejak kemarin sore beredar foto-foto Selfie Romahurmuziy bersama Jokowi dengan caption Orang Baik pilih Orang Baik. Saya kurang tahu apakah Orang Baik pilih Orang baik itu slogan resmi TKN-Jokowi atau bukan, tetapi sepertinya slogan sudah banyak dipakai sebelumnya oleh para pendukung Jokowi . Dan meme-meme itu berasal dari pendukung Prabowo yang ingin membuktikan slogan itu tidak tepat dipakai kubu Jokowi.

Akhirnya dari beberapa uraian diatas yang mungkin bisa saya kesimpulannya kurang lebih sebagai berikut :

  • Ada Hal-hal Buruk yang terjadi  di Kementrian Agama kita selama bertahun-tahun belakangan ini. Harus ada upaya keras berbagai pihak agar kondisi yang begini tidak terus terjadi. Siapapun Presidennya yang akan datang harus perduli dengan Kementerian ini dan juga Kementerian lain yang patut diduga dijadikan sebagai "Sapi Perah" oleh Partai yang menguasainya.
  • OTT  Romahurmuziy dipastikan akan mengganggu Soliditas partai PPP.  Bisa jadi akan  memicu pertikain baru ataupun mengorek kembali pertikaian lama yang sudah ada.  Pastilah hal ini akan berpengaruh pada perolehan suara PPP di Pemilu Legislatif 2019.
  • OTT KPK terhadap  Romahurmuziy bila memang tidak melebar dan tidak menyeret nama  Menteri Agama  / Menteri kabinet Jokowi, mungkin  saja bisa dianggap tidak berpengaruh terhadap Elektabilitas Jokowi pada Pilpres 2019.  Tetapi kalau ternyata Menteri Agama ikut terseret juga saya pikr memang akan ada pengaruhnya  terhadap Elektabilitas Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun