Dalamnya laut bisa diduga, dalam hatinya orang siapa yang tahu. Istilah itu tentu berlaku untuk semua orang. Tetapi bila saya ditanya seperti sub judul diatas tentu jawaban saya adalah titik..titik. :D.
Iwan Fals adalah Sosok yang digandrungi puluhan juta orang termasuk sebagian besarnya kaum Milenial. Bang Iwan adalah Idola saya sejak dulu. Waktu SD-SMP saya sering mendengar lagu-lagunya yang diputar di tape jadul oleh abang-abang saya dan akhirnya saya mengidolakannya sampai sekarang.
Musik-musiknya bagus dan lagu-lagunya sangat berkarakter terutama lagu-lagu bertema politik dan bertema sosial tentang masyarakat outsider (orang pinggiran) alias kaum marginal.
Lagu-lagu Iwan Fals zaman Soeharto banyak yang menyuarakan Jeritan ketidakadilan. Itulah yang membuat bang Iwan digandrungi jutaan orang pada zaman Soeharto dan mungkin puluhan juta orang untuk saat ini.
Iwan Fals sejak tahun 90 an sudah punya fans jutaan orang tetapi bang Iwan tidak pernah terjun ke dunia politik. Padahal mudah bagi dia untuk menjadi seorang legislatif atau kepala daerah atau lainnya.
Jadi setahu saya sejak dulu bang Iwan memang konsen sebagai seniman yang tidak mau teracuni idealismenya dengan dunia politik. Makanya sejak reformasi pun hingga pemerintahan SBY dia tidak ikutan berpolitik.
Pertama kalinya Iwan Fals cawe-cawe pada urusan politik adalah tahun 2014 pada saat Pengumuman Quick Count Pilpres di sebuah acara di MetroTV. Iwan Fals hadir pada saat kemenangan Jokowi. Saat itulah terlihat aspirasi politiknya kepada Jokowi.
Tapi pada tahun 2015, Iwan Fals pernah mengkritik Jokowi pada saat ribut-ribut Budi Gunawan kalau tidak salah. Sepertinya saat itu dia kecewa berat pada Jokowi.
Begitu juga pada tahun 2017. Bang Iwan terlihat kecewa pada Jokowi dan membuat single lagu: Semoga Janji Jokowi bukan Janji Kompeni.
Disisi lain saya dapat info juga Iwan Fals terlibat kerjasama dengan Menteri Desa entah proyek seperti apa saya kurang tahu. Kalau itu benar tentu ada pengaruhnya juga dengan aspirasi politiknya.
Berharap bang Iwan bisa seperti Iwan Fals yang dulu (zaman Soeharto), yang sangat membela orang kecil dan berani mengkritik keras pemerintah tentu itu merupakan hal yang mustahil. Setiap orang bisa berubah sesuai dengan perjalanan waktu. Dan setiap orang memiliki aspirasi politiknya masing-masing. Itulah hak setiap orang yang melekat pada dirinya.