Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... A Man (XY) and a Mind Besides Itself

Bukan pakar, pemerhati, pengamat, apalagi figur publik. Tulisan saya lainnya ada di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Saya Sebel Banget Dengar Nama Endonesia

14 Agustus 2025   10:45 Diperbarui: 14 Agustus 2025   10:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara (Photo by mufidpwt on Pixabay) 

Perubahan besar sering dimulai dari kebiasaan kecil. Kalau semua orang mulai peduli melafalkan "Indonesia" dengan benar di lagu kebangsaan, itu tanda kesadaran kolektif meningkat. Jangan tunggu harus ada peraturan khusus atau sanksi. Kesadaran itu seharusnya lahir dari diri sendiri.

Kamu mungkin berpikir, "Ah, cuma satu huruf vokal yang beda." Tapi satu huruf itu memisahkan kita antara sekadar formalitas dan penghormatan yang tulus.

Sama seperti kalau nama kamu salah sebut, lama-lama pasti jengkel kan? Negara juga punya nama yang layak diucapkan dengan benar.

Saatnya Serius dengan Hal yang Terlihat Sepele

Kita sering terjebak pada pemikiran bahwa nasionalisme itu harus besar-besaran, atau penuh pengorbanan. Padahal menghargai simbol negara lewat hal-hal sederhana seperti pelafalan yang tepat adalah bagian dari nasionalisme yang konsisten.

Kalau untuk hal sekecil ini saja kita abai, bagaimana mau konsisten membela negara di hal-hal besar? Cinta tanah air bukan cuma saat ada momen heroik, tapi justru terlihat di keseharian.

Akhir kata, jangan tunggu sampai anak-anak ikut mewarisi kebiasaan salah ini. Ingatkan kalau ada yang salah ucap. Jadilah contoh yang benar.

Indonesia layak disebut dengan benar, apalagi saat diiringi melodi "Indonesia Raya". Kalau untuk merek dagang saja kita bisa disiplin, masa untuk negara sendiri nggak peduli?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun