Mohon tunggu...
R Iman
R Iman Mohon Tunggu... Guru - Penulis picisan

Lewat kata kudapati makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Cemara

10 Juli 2020   23:59 Diperbarui: 11 Juli 2020   00:12 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa?

Pertanyaan itu berulang lagi

dan terus begitu

Aku menjawabnya

dengan helaan nafas panjang

sembari mengumpulkan kata-kata

untuk merangkainya jadi sebuah jawaban

Namun seperti hari-hari berlalu

belum ada jawaban

Sang Empunya jiwa ini sengaja

membiarkan akal ini optimal

Kunikmati desir angin

yang asyik mencumbui dedaunan

menggodaku menuliskan sebait syair

tentang cemara yang mengering

Bandung Barat, Malam 11 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun