Mohon tunggu...
Dunia Pendidik Modern
Dunia Pendidik Modern Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Pendidik

Saya adalah seorang pendidik yang fakir ilmu. Saya akan sangat senang mempelajari hal baru di dunia pendidikan untuk membuat murid-murid Indonesia merdeka dengan ilmunya. Murid Indonesia akan percaya diri dengan menginisiasi perubahan baik untuk negeri ini. Dan saya ingin berbagi banyak hal yang bisaa jadi dapat menginspirasi pendidik lain, bisa jadi untuk di tiru oleh pendidik lain, atau bisa jadi untuk diberikan kritik dan saran oleh pendidik lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kawan

18 Maret 2023   06:10 Diperbarui: 18 Maret 2023   06:29 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tersadar kadang cepat sekali lariku. Tanpa bisa ku hitung lagi sudah berapa juta emas jingga kulewati, memandangnya sampai habis di batasan cakrawala. Tadinya horison sampai tenggelam hilang tersapu oleh biru pekat yang lalu jadi gelap. Kalau kupikir lagi, sudah kurengkuh jutaan bahagia ternyata. Kau tahu, dari jutaan itu 90%nya ku dapat dari kalian semua. Lalu sisanya,,kau tahu sisanya dari siapa? Akh, paling-paling sisanya juga karena ada campur tangan dari kalian maka aku bisa jadi bahagia. Semua itu tak pernah habis apalagi berkurang semilipun kawan!

Sungguh betapa beruntungnya aku ini. Menikmati banyak hal yang sebagian besarnya tak pernah sekalipun ada dalam tabel rencanaku. Malu rasanya karena aku tak pandai bersyukur untuk meng-amini tiap mili nafas ini terproses, mengamini tiap proses ini menuju arah menjemput janji-janji kehidupan yang lebih baik.

Baca juga: Aku

Terutama........ mengamini tiap jutaan kasih sayang dari orang-orang yang tak pernah lelah menyokong sendi-sendi semangatku, yang selalu membagi bahagianya untukku, dan yang selalu mengisi penuh hatiku dengan kasih mereka.

Kawan, semoga tak pernah terlambat untuk berterimakasih; telah ada mengisi hari-hariku. Mengerti tiap kegalauan hatiku dan menguraikannya menjadi bahasa bahagia yang lebih mudah untuk ku pahami dan ke terima. (Aku tak begitu mengerti kalian ini punya kekuatan apa yang sampai sanggup meleburkan sesuatu yang menyusahkan hatiku menjadi sesuatu pemikiran yang lebih sederhana dan mudah ku pahami. Kau harus tahu tiap senyum dan bahagiaku adalah bahasa yang kalian ajarkan padaku.) Dengan adanya kalian bahkan resahpun ternyata cuma sementara.

Tidak terlalu muluk untuk mendedikasikan semua orang sebagai guru kehidupan; walaupun pada hal yang kelihatannya sepele kadang peranannya jadi tak terlihat, tapi kalianlah yang membuatku mengerti arti-arti sederhana dalam hidup ini.

Baca juga: Delusi

Doaku tak pernah berhenti, semoga Allah senantiasa ringan hati memberi umur panjang bagi persahabatan ini. Semoga Allah senantiasa mengamini tiap tengadah tangan yang menghamba kasihNya.

Aku akan lebih bahagia lagi dengan tiap langkah sukses kalian menjemput janji kehidupan seperti yang biasanya kalian ceritakan padaku dengan mata yang berbinar-binar penuh dengan kesungguhan (yang sungguh kawan, karena ceritamu itulah aku semakin semangat untuk mengejar cita-citaku). Kita akan berjumpa lagi kapan-saja, dibelahan bumi mana saja tempat sukses kita nanti. Tetaplah yakin pada kemampuan dan semangat yang kita miliki kawan. Semangat ini adalah api abadi kita. Tiket kita menjemput janji-janji kehidupan itu...

Kalau lelah, maka disini ada aku kawan. Aku selalu punya sesuatu untukmu yang akan membuatmu bersemangat lagi..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun