Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mana Harus Lebih Banyak, Porsi Sarapan atau Makan Siang?

23 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 23 Januari 2021   09:16 3179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dalam sehari umumnya kita membagi waktu makan dalam tiga periode, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam.

Apa yang dikonsumsi dan seberapa besar porsi makanan yang Anda santap di setiap periodenya?

Apakah porsi makan Anda (sarapan) di pagi hari porsinya lebih sedikit ketimbang makan siang atau makan malam?

Banyak di antara kita sering tidak sarapan di pagi hari. Di pagi hari paling-paling yang dikonsumsi oleh kita adalah secangkir kopi ditambah sepotong kue kesukaan Anda. Baru di siang hari kita makan porsi yang lebih besar, dan di malam hari makan lebih banyak lagi ketimbang yang siang.

Jika memang itu yang dilakukan sebaiknya Anda membaliknya. Yaitu makan besar di pagi hari, siang lebih sedikit, dan malam lebih sedikit lagi ketimbang siang. Mengapa demikian?

Jika Anda melakukannya demikian (pagi banyak, siang lebih sedikit, dan malam lebih sedikit lagi), maka hal tersebut berdampak baik untuk tubuh. Penelitian terbaru yang dimuat di The Journal of Nutrition mengatakan "strategi" tersebut dapat mencegah obesitas dan memacu metabolisme tubuh.


Kita tahu dalam makanan yang disantap biasanya ada mengandung gula glukosa yang menjadi penyebab diabetes. 

Dalam studinya bersama tim ilmuwan dari Loma Linda University School of Public Health, California, Amerika Serikat, Dr Hana Kahleova menemukan hormon pankreas pada pagi hari mencapai puncak performanya dalam proses pencernaan dan kerja menghasilkan insulin.

Oleh karenanya, gula glukosa paling-paling hanya bertahan 1-2 jam saja di pagi hari sebelum dinormalkan kembali oleh hormon pankreas tersebut.

Bandingkan dengan di malam hari. Di malam hari ini gula glukosa bisa bertahan sampai tiga jam atau lebih. Ini disebabkan karena pankreas beristirahat dan hanya menghasilkan sedikit insulin. Ini yang disebut oleh para ahli kesehatan sebagai "diabetes malam".

Penelitian itu juga mendapatkan orang yang menyantap porsi terbanyak di pagi hari memiliki Body Mass Index (BMI) lebih rendah ketimbang orang yang makan nya lebih banyak di siang dan malam hari.

Apakah BMI (Body Mass Index) itu?

BMI atau IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah angka untuk mengetahui apakah seseorang itu sehat atau proporsional. Angka ini didapatkan dari hasil pembagian berat tubuh dibagi dengan tinggi tubuh dalam ukuran meter. 

Sebagai contoh jika berat Anda 51 kilogram dan tinggi tubuh 169 sentimeter, maka IMT Anda adalah 30,18. 51 dibagi 1,69.

Mereka dikatakan obesitas kalau BMI nya sama atau lebih dari 30. Kalau BMI nya 25-29,9 orang itu termasuk over weight. Kalau BMI nya di bawah angka 18,5 orang itu digolongkan memiliki berat badan dibawah normal.

Lantas jika demikian, berapakah IMT yang normal itu?

BMI normal, yang berarti dia mempunyai berat badan ideal adalah berada di kisaran angka 18,5-24,9.

Silakan Anda kalkulasi sendiri berapa IMT Anda?

Jika lebih atau kurang Anda harus berusaha untuk menjadikannya ideal dengan berbagai cara.

Semakin tinggi BMI seseorang maka semakin besar juga bentuk tubuhnya, sebaliknya semakin kecil BMI nya, maka mereka cenderung mempunyai badan yang kurus.

Dalam dunia kesehatan lemak ada gunanya juga, yaitu untuk menyimpan cadangan energi di dalam tubuh. Namun jika berlebihan dapat membahayakan buat kesehatan Anda.

Akan tetapi bagi orang-orang berikut, BMI yang tinggi tidak dapat dijadikan acuan seseorang memiliki lemak yang berlebihan. Mereka yang dimaksud adalah wanita yang sedang hamil, binaragawan, atau atlet dengan tingkat aktivitas yang tinggi.

Hal tersebut lantaran karena para atlet atau binaragawan mempunyai tubuh yang atletis. Berat badan mereka berasal bukan dari lemak, tetapi dari massa otot.

Hasil studi di atas tenyata senada dengan apa yang dikatakan oleh Direktur Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Pangan & Pertanian Asia Tenggara (SEAFAST Center), Nuri Andarwulan. Pola yang baik menurut Nuri adalah makan pagi harus porsi yang terbesar, makan siang harus lebih besar daripada makan malam.

Seperti sudah dikatakan di atas pankreas beristirahat di malam hari dan hanya sedikit memproduksi insulin. Fungsi insulin ini adalah adalah untuk menghancurkan lemak.

Supaya makanan tidak menjadi lemak di malam hari yang dapat menggemukkan badan, Nuri Andarwulan menyarankan makan malam bisa dicicil pada jam 3 dan jam 5 sore.

"Jika banyak makan bisa menjadi lemak lantaran tidak bisa dibakar tubuh," katanya.

Ingatlah nasehat ini: Sarapan seperti ratu, makan siang seakan putri, makan malam bagai gelandangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun