Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Sandalnya Dicuri, Gus Dur: Bukan Mencuri tapi Mencari Keberkahan

17 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 17 Desember 2020   17:41 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Dur tertawa (rembes.net)

Gus Dur dan mereka yang ada di sana menduga pasti ada yang mencuri harta Gus Dur. Sebagai seorang kyai Gus Dur tidak terpancing emosinya untuk marah-marah. Siapa yang mencurinya?

"Si pencuri bukan ingin mencuri, tetapi mencari keberkahan," ujar Gus Dur.

Alhasil, Gus Dur pun segera naik mobil dengan hanya menggunakan sebelah sandal. Tidak perlu dibesar-besarkan, mungkin dalam hati beliau.

Siapa pencurinya, sampai kini belum diketahui, namun yang pasti dugaan kuat adalah dari salah satu santri di Ponpes tersebut.

Mencuri jelas salah satu sifat yang dilarang agama. Bakal ada hukuman yang menanti kepada barang siapa saja yang melakukan perbuatan itu.

Namun dalam suatu Ponpes, banyak barang-barang milik santri yang sangat sulit dilindungi masing-masing. Apakah itu sabun, pasta gigi, handuk, shampoo, baju, dan sebagainya. Barangkali bisa saja barang-barang itu tertukar satu sama lain, atau ada yang mencurinya.

Apakah ini mendapatkan kerelaan dari santri yang dicuri barang-barangnya oleh santri lain?.

Dalam hal ini sikap persaudaraan harus diterapkan satu sama lain ketika tinggal bersamaan dalam suatu "rumah". Harus ditanamkan juga sikap anti mencuri dengan niat jahat.

Suatu sifat mulia yang patut dipuji yang kerap diperlihatkan para santri di Ponpes adalah sikap karomah dan keberkahan.

Sikap keberkahan ini antara lain adalah mencium tangan Sang Kyai sebagai orang yang dihormati.

Sesudah kejadian itu, tak lama kemudian, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pun dipilih oleh mayoritas MPR RI menjadi orang nomor satu di negeri ini dengan wakilnya Megawati Soekarnoputri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun