Pertemuan Argentina dan Inggris di delapan besar itu memang secara kebetulan bertemunya dua musuh.Â
Ini pasalnya, pada saat itu tensi politik sedang panas-panasnya antara Argentina dan Inggris. Hal tersebut dikarenakan Argentina baru saja kalah dari Inggris dalam peperangan memperebutkan Kepulauan Falklands, atau disebut juga Kepulauan Malvinas.
Jika mereka berperang secara politis, dalam laga, hingga 50 menit pertama terjadi saling serang dari kedua tim, Argentina dan The Three Lions, julukan bagi Timnas Inggris.
Maradona lantas beraksi dengan menggiring si kulit bundar bahkan dengan melewati 5 pemain The Three Lions. Maradona kemudian mengirimkan bola ke temannya.
Si kulit bundar berupaya diselamatkan, bola disapu bek Inggris. Akan tetapi bola justru jadi melambung di dalam kotak penalti.
Maradona lalu menghampiri dan meloncat, sama dengan kiper Inggris Peter Shilton yang juga meloncat. Akan tetapi tiba-tiba Maradona berbuat cerdik dengan meninju bola itu dan menjadikan bola masuk gawang.
Dari tayangan televisi dan tayangan ulang, terlihat jelas si gempal meninju bola dengan tangannya. Akan tetapi anehnya, wasit Ali bin Nasser asal Tunisia lantas mensahkan gol itu di menit ke 51. Skor berubah menjadi 2-1 untuk Tim Tango, julukan bagi Timnas Argentina.
Tiada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan milik Argentina.
Alhasil dengan demikian, Argentina maju ke semifinal, Inggris tersingkir.
Di semifinal Tim Tango menundukkan Belgia dengan skor 2-0. Argentina pun lantas mengantongi gelar keduanya di Piala Dunia, setelah di final mengalahkan Jerman Barat dengan skor 3-2.
Piala Dunia yang pertama dinikmati Argentina adalah pada era Mario Kempes dkk pada tahun 1978.
Setelahnya, Maradona lantas menjelma menjadi sosok idola di seluruh penjuru dunia.
Selamat jalan Diego Armando Maradona.
