Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kemendikbud RI Berupaya Promosikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional

24 Oktober 2020   09:01 Diperbarui: 24 Oktober 2020   09:12 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 (nasional.kompas.com)

Data terbaru yang dirilis, Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyebutkan di Nusantara ini ada 652 bahasa daerah.

Bisa Anda bayangkan, jika satu daerah berkomunikasi dengan daerah lainnya yang masing-masing mempunyai bahasa daerah yang berbeda. Mereka tidak bisa berkomunikasi. Itulah sebabnya mereka berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.

Berkaitan dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini, jakbarnews (22/10/2020) melaporkan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Paris, Perancis, tahun ini menggelar kembali BIPA (Kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).

Namun BIPA kali ini agak berbeda dengan BIPA tahun-tahun sebelumnya. Penyelenggara tahun ini dilakukan dengan daring. Tentu hal itu dikarenakan masih mewabahnya pandemi Covid-19 yang belum terjadi pada tahun-tahun lalu.

Kendati kondisi ibukota Perancis itu masih dalam terbatas karena Covid-19 yang belum landai, akan tetapi antusiasme warga Perancis juga warga di luar Perancis berjalan lancar. BIPA bukan saja diikuti oleh warga menara Eiffel itu, tetapi juga dari berbagai negara lainnya seperti Inggris, Swedia, Belgia, dan Irlandia.

Antusiasme dan motivasi mereka belajar memiliki latar belakang yang bervariasi. 

Salah satunya, Valentine El Sayed yang bertempat tinggal di Toulouse (sekitar 700 kilometer dari Paris), Perancis, menyatakan ketertarikannya belajar Bahasa Indonesia karena berhasrat ingin bekerjasama riset dengan institusi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan profesi Valentine sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi di Perancis.

Bukan merugi belajar secara daring, malah ini memudahkan bagi sejumlah orang yang ingin belajar Bahasa Indonesia.

Kelly, dari Belgia mengatakan sebenarnya dia sudah lama ingin mempelajari Bahasa Indonesia, tetapi dia merasa kesulitan karena harus datang ke kedutaan. Alhasil, pada tahun ini, Kelly dapat mewujudkan hasratnya belajar Bahasa Indonesia.

Kepada Antara, Prof. Warsito mengatakan, pembelajaran secara daring membuka kesempatan bagi para peserta di luar Perancis untuk melaksanakan niatnya belajar Bahasa Indonesia.

"Kini bukan dari Paris saja pesertanya, tetapi dari luar Paris," kata Prof. Warsito.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun