Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dulu "Keukeuh" Ingin Lepas dari Indonesia, Timor Leste Kini Negara Terlapar di Dunia!

19 Oktober 2020   10:02 Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:19 3825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miskinnya penduduk Timor Leste (matamatapolitik.com)

Jelaslah sudah, penyesalan datangnya belakangan, seperti apa kata pepatah. Coba saja, jika negara bekas jajahan Portugis ini menjadi bagian dari Indonesia, mereka tidak akan mengalami penderitaan seperti itu.

Perbatasan mereka, Nusa Tenggara Timur, masih dilindungi oleh pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Timor Leste nampaknya baru "nyaho".

Dalam sejarahnya, melalui Fretilin (Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste), Timor Timur mengumumkan kemerdekaan mereka lepas dari penjajahan Portugis, pada 28 Nopember 1975.

Beberapa hari setelah tanggal di atas, Indonesia melakukan aneksasi atas Timor Timur dengan dikirimkannya sejumlah militer Indonesia dan menjadikan Timor Timur sebagai provinsi Indonesia yang ke 27.

Ngotot ingin merdeka, konflik pun tak terhindarkan antara Fretilin dengan militer Indonesia.

Lantas dalam suatu referendum yang disponsori oleh PBB, mayoritas rakyat di sana menginginkan mereka lepas dari Indonesia.

Dalam sejarahnya pula, milisi anti Kemerdekaan Timor Timur yang didukung oleh militer Indonesia melakukan politik bumi hangus setelah referendum itu.

Untuk mengakhiri kekerasan, Interfet (Angkatan Udara Internasional Untuk Timor Timur) diterjunkan ke sana. Pada akhirnya, PBB secara resmi mengakui Timor Timur sebagai sebuah negara, 20 Mei 2002.

Mereka menamakan dirinya memakai kata "Leste" (dari bahasa Portugis) menjadi Republik Demokratik Timor Leste.

Di Asia Tenggara, Timor Leste menjadi salah satu negara yang penduduknya mayoritas beragama Kristen selain Filipina.

Kondisi-kondisi seperti ini yang menjadikan mereka menjadi negara pengutang dan bergantung kepada belas kasihan negara lain untuk supaya dapat tetap hidup, dalam kemiskinan dan penderitaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun