Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tidak Ada Satu pun yang Meninggal di Vietnam, Negara dengan Satu Partai, Patut Dicontoh?

25 April 2020   11:01 Diperbarui: 25 April 2020   11:10 3618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vietnam (m.tribunnews.com)

Patut diketahui, dalam hal ini pemerintah Vietnam menggunakan alat tes yang murah,  produksi dalam negeri sendiri, namun mereka toh dapat mengalahkan negara-negara yang menggunakan perangkat tes yang mahal.

Terlebih lagi, Vietnam sebagai sebuah negara berkembang, dimana mereka relatif lemah perekonomiannya, mereka tidak berdaya untuk melakukan tes mahal seperti yang dilakukan oleh Jerman atau Korea Utara.

Namun Vietnam mempunyai kelebihan tersendiri, dengan perangkat tes sederhana itu mereka melakukannya secara agresif.

Kelebihan lainnya adalah Vietnam langsung mengambil langkah gerak cepat begitu terdengar kabar ditemukan untuk pertama kalinya kasus korona pada Januari lalu.

Vietnam langsung saja menutup perbatasan dengan Cina dan mereka juga mengecek suhu penumpang yang datang ke bandara-bandara utama.

Akhir Maret lalu, Vietnam juga melarang masuk semua warga negara asing, termasuk orang Vietnam sendiri dan keluarganya dari luar negeri.

Pemerintah juga menggunakan hotel-hotel sebagai tempat karantina, dengan membayar. Karantina itu diperuntukkan bagi siapapun yang datang ke dalam negeri, selama 14 hari.

Vietnam memang sukses. Akan tetapi ada kekurangan dari apa yang dilakukan negeri Paman Ho tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh Giang Nguyen, seorang editor dari BBC.

Kebijakan yang dinakhodai Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyebabkan banyak bisnis di sana tidak beroperasi. 

Akibat dari dibatalkannya sejumlah penerbangan ke Asia Timur, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, Vietnam Airlines, maskapai penerbangan milik negara, mengalami kerugian bernilai ratusan juta dolar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun