Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Selamat Jalan Arswendo Atmowiloto

20 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 20 Juli 2019   07:18 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arswendo Atmowiloto (indopolitika.com)

Kabar duka menyelimuti dunia seni tanah air. Arswendo Atmowiloto menghembuskan nafas terakhirnya pada pada Jum'at, (19/7/2019) pukul 17.30 WIB. Arswendo meninggal dunia di rumahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Penulis cerita "Keluarga Cemara" diketahui sudah mengidap kanker prostat semenjak hampir tiga bulan lalu.

Selain menulis cerita Keluarga Cemara, banyak sekali karya-karya yang dihasilkan pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 Nopember 1948 itu sepanjang hidupnya. Ia dikenal banyak orang sebagai seorang penulis puisi, sinetron film, cerpen, novel, juga aktif di majalah hai dan KOMPAS.

Arswendo memulai kariernya sebagai seorang wartawan, bahkan pada tahun 1987 Arswendo pernah dianugerahi penghargaan Hadiah Sastra ASEAN.

Seperti dituturkan Rudolf Puspa, salah seorang kerabat Wendo, semenjak hampir tiga bulan terakhir, Wendo mulai merasakan sakit pada prostatnya. Wendo yang divonis menderita kanker prostat, kondisinya mulai drop Minggu, (23/6/2019) lalu. "Minggu pagi kondisinya drop, lalu ia langsung dilarikan ke rumah sakit Pertamina," jelas Rudolf.

Rudolf juga menjelaskan temannya sudah menjalani dua kali operasi untuk penyembuhan kanker prostat yang dideritanya.

Teman Arswendo lainnya, Slamet Rahardjo dan Harry Tjahjanto mengatakan mereka sempat bercanda pada 15 Juni lalu saat Arswendo berbaring di tempat tidur, nampak Arswendo masih mampu merespon.

Namun sekitar dua hari sebelum Wendo meninggal, Slamet Rahardjo mengatakan, temannya itu sudah tidak merespon apapun kepada sekitarnya. Sampai sang seniman menghembuskan nafas terakhirnya pada usia hampir 71 tahun.

Kanker prostat merupakan penyakit yang khusus menyerang kaum lelaki. Ia menyerang prostat, alat reproduksi lelaki.

Kanker prostat pada mulanya tumbuh dengan lambat, saat itu sel kanker berkembang biak di dalam kelenjar prostat. Penderita kanker ini bakal kesulitan buang air kecil. Umumnya kanker prostat ini menyerang lelaki berusia di atas 65 tahun.

Prostat berada di bagian bawah kandung kemih. Prostat memiliki fungsi untuk menghasilkan semen, yaitu sebentuk cairan yang keluar bersama-sama sperma ketika sedang ejakulasi.

Kanker prostat merupakan penyakit nomor dua yang paling banyak diderita oleh lelaki di Indonesia, organisasi kesehatan dunia WHO memperkirakan ada sekitar 1,3 juta orang di seluruh dunia yang menderita kanker tersebut.

Selain karena faktor usia (di atas 65 tahun), penyebab lain kanker ini adalah obesitas, pola makan yang tidak sehat, paparan kimia, mempunyai penyakit menular seksual, juga bisa disebabkan ada keluarga yang menderita kanker prostat.

Kanker prostat semula tidak memperlihatkan gejala, si penderita akan mulai merasakan kesulitan buang air kecil saat kanker mengalami peradangan dan membesar.

Untuk mendiagnosa penyakit ini dokter akan melakukan USG, MRI, biopsi, sehingga dapat diketahui kanker yang diderita pada stadium berapa.

Sedangkan upaya penyembuhan kanker prostat adalah dengan cara operasi, radio terapi, kemoterapi, atau krio terapi. Pilihan cara itu bergantung pada kondisi si penderita serta tingkat keparahan penyakit.

Hingga sekarang belum diketahui kapan seniman kita akan dimakamkan.

Selamat jalan Arswendo Atmowiloto. Tuhan di sisimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun