Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Southgate: Three Lions Harus Lebih Banyak Belajar Lagi

8 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 8 Juni 2019   06:42 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Belanda Ronald Koeman (kumparan.com)

Pemain Belanda Virgil van Dijk mengatakan bahwa yang akan dihadapi nanti ada dua, yaitu Portugal dan Cristiano Ronaldo.

Seperti diketahui, Belanda akan berhadapan dengan Portugal pada final Liga Nasional Eropa 2019 di Estadio do Dragao, Porto, pada Senin (10/6/2019) dinihari WIB.

Tim Oranye berada di final Liga Eropa 2019, setelah pada laga semifinal melawan Inggris, van Dijk dkk menang dramatis 3-1 di Estadio D. Alfonso Henriques, Jum'at (7/6/2019) dinihari WIB.

Sementara Portugal ke final, setalah di semifinal membekuk Swiss dengan skor 3-1. Ketiga gol Portugal dicetak lewat hattrick Cristiano Ronaldo.

Van Dijk yang belum lama membela Liverpool mengangkat trofi Liga Champions 2018-2019 mengatakan, "Kami bakal melihat nanti apa yang akan terjadi. Bukan saja bertemu Portugal yang hebat, juga Ronaldo," ujar Van Dijk di Fox Sport.

Van Dijk menyatakan sudah tidak sabar bermain di final. "Belanda bakal berbuat yang terbaik dan akan mengangkat trofi. Dan semua akan bangga," ujarnya.

Pada semifinal melawan Inggris, Tim Oranye ketinggalan terlebih dahulu di menit ke 32 lewat sepakan penalti dari Marcus Rashford. Gol penyeimbang Matthijs De Light di menit ke 73 menjadikan laga itu harus diakhiri dengan perpanjangan waktu.

Belanda menambah dua gol di perpanjang waktu, di menit ke 97 (bunuh diri) dan menit 114 dari Quincy Promes.

Gol Inggris tercipta setelah De Light melanggar Rashford di kotak terlarang. Hingga jeda skor masih 1-0.

Gol penyeimbang, berawal dari tendangan penjuru yang dilepaskan Memphis. Lantas si kulit bundar disundul De Light dan membobol gawang yang dikawal Jordan Pickford.

Inggris mencetak gol di menit ke 83, tapi wasit menganulir gol itu karena VAR memperlihatkan Lingard sudah offside.

Tadi, gol Inggris yang dianulir VAR, Belanda pun dirugikan VAR juga. Bola dari umpan silang terkena tangan Chilwell di kotak terlarang. Setelah melihat VAR, wasit menilai tidak handball.

Tujuh menit added time, skor masih 1-1.

Inggris bernasib buruk di waktu perpanjangan. Stones memberi back-pass ke arah kiper Pickford. Si kulit bundar menjadi muntah. Walker bermaksud menghalau si kulit bundar, namun justru bola menggelinding ke gawang sendiri. Inggris bunuh diri di menit ke 97. 2-1 untuk Belanda.

Di menit ke 114, Promes memberikan gol ketiga buat Belanda. Laga pun berakhir untuk kemenangan Belanda 3-1 atas Inggris.

Usai laga, pelatih Belanda Ronald Koeman mengaku puas dengan pencapaian timnya. Oranye mulai bangkit, setelah mereka gagal di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.

Tanggapan yang berbeda datang dari pelatih Inggris Gareth Southgate. Southgate merasa kecewa apa yang didapatkan timnya. Southgate mengatakan kepada Sky Sports bahwa The Three Lions harus lagi belajar banyak melawan tim yang berkualitas seperti De Oranye.

Kehancuran The Three Lions tampak setelah wasit menganulir gol di menit ke 83 serta gol bunuh diri di menit ke 97. Pula pada gol yang terakhir.

Gareth Southgate juga menyebut faktor kelelahan yang dialami timnya. "Bayangkan jika Anda lelah dan terus berbuat kesalahan demi kesalahan. Kami kurang tajam dalam mengambil keputusan. Ini akan kami jadikan pelajaran serta tantangan dan setelahnya kami harus lebih kuat ke depannya," ujar Southgate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun