Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PPP Bakal Sulit Berbicara Banyak di Tahun Politik

17 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 17 Maret 2019   07:26 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ma'aruf Amin akan menghadapi debat ketiga cawapres dengan Sandiaga Uno pada Minggu (17/3/2019).

Namun, Amin meminta kasus Rommy jangan dipolitisasi. Jangan dikaitkan dengan pilpres, hukum ya hukum.

Senada dengan Erick Thohir, Ma'aruf Amin juga meminta semua pihak menjunjung asas praduga tak bersalah.

Pendapat Lain

Direktur Eksekutif Lembaga Politik Indonesia (L-API), Maksimus Ramses Lalongko mengatakan kendati PPP yang diketuai Rommy satu koalisi dengan pendukung 01, namun penegakan kepada anggotanya tetap dijalankan. "Penegakan hukum era Jokowi tidak pandang bulu," katanya.

Maksimus menilai OTT Rommy justru menjadi momentum membalikkan cara berpikir lawan politik Jokowi dan masyarakat mengenai penegakan hukum.

Sementara pengamat politik dan hukum dari Universitas Udayana, Jimmy Usfunan mengatakan hal jelek kerap bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan. Namanya juga politik. OTT Rommy justru bisa mengangkat Jokowi. Jokowi akan mendapatkan citra positif.

"OTT tehadap Ketua Umum PPP memengaruhi konteks politik, tapi juga bercitra positif bagi Jokowi," katanya.

Sekalipun ketua umum parpol, tapi 01 mempunyai bukti bahwa tidak ada satu pun yang kebal hukum di negeri ini.

Penangkapan harus dihormati, semua orang sama di mata hukum.

Lebih lanjut Jimmy menyarankan agar Rommy sebaiknya mundur saja. Pemunduran diri selain tidak mempersulit penegakan hukum juga baik untuk partai. Setidaknya masih ada sisi baik kendati nama Romahurmuziy sudah berantakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun