Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

J.K. Rowling Memulai Karirnya Sebagai Penulis dengan Cara Memimpikannya

10 Juni 2018   07:00 Diperbarui: 31 Juli 2018   02:04 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
drivenationsports.com

Persaingan bisnis masa kini bukan lagi terbatas pada satu wilayah industri, tetapi terjadi pada hampir semua sektor industri. Tidak mengenal wilayah dan batas negara. Semua perusahaan berlomba meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi melalui kualitas SDM-nya. Peningkatan kualitas SDM bukan lagi sekedar melalui proses pelatihan, tetapi juga dalam seleksi masuk calon karyawan.

"We have to select persons right in the beginning." Rekrutmen adalah langkah awal yang paling penting di dalam pengembangan sumber daya manusia.

Kondisi tersebut melahirkan tuntutan untuk melakukan persiapan yang sedini mungkin, mempersiapkan sebuah langkah besar untuk menjadi pemenang! Ketika anak-anak dan remaja dalam masa belajar, inilah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menjadi individu yang handal. 

Persiapkan anak-anak dan remaja tersebut dengan soft-skills yang sesuai dengan masa pertumbuhannya dan sejalan dengan potensi yang ada dalam diri mereka, tentu saja orang tua perlu mengenali terlebih dahulu potensi yang ada baru mampu mengembangkannya. Seperti anak panah akan sia-sia kemampuannya, apabila ia tidak diarahkan oleh sang pemanah ke titik sasarannya. Demikian pula, akan sia-sia potensi dan kompetensi mereka karena tidak digunakan atau diarahkan ke dalam sebuah "tujuan hidup" yang sesuai.

"A life without Goal is just like a ship with no rudder" hidup kita menjadi tidak maksimal karena tidak tahu mau dibawa kemana. Mereka menjadi anggota generasi baru - generasi bingung. Banyak anak muda sekarang tidak tahu apa kekuatan dan kelemahan mereka, mereka tidak tahu mau sekolah di mana dan jurusan apa? Masalahnya terletak pada ketidaktahuan dalam tujuan hidup mereka.

Seperti menempuh perjalanan ke daerah yang tidak dikenal, pergi tanpa petunjuk arah yang jelas maka hal ini akan membuat keputusasaan dalam diri - hal ini sama seperti yang dialami sebagian generasi kita. Bagaimana generasi masa depan kita dapat bersaing dengan generasi muda bangsa lain? Bagaimana dokter dan insinyur muda kita dapat bersaing dengan dokter-dokter atau insinyur-insinyur dari negara tetangga lainnya? 

Padahal kita tahu, pada globalisasi mendatang, persaingan bukan saja merambah industri, tetapi juga dengan bertambahnya profesional asing yang akan masuk dan menguasai Indonesia. Bagaimanakah kita mengantisipasinya? Bisakah generasi muda kita menjadi pemenang?

Goals dan Dreams

Jawaban atas pertanyaan di atas adalah bisa! Kita harus mulai dari sekarang dengan mempersiapkan generasi muda untuk menentukan tujuan hidupnya.

Mereka harus membuat sebuah langkah besar untuk menjadi Pemenang di masa datang.

Mari ajar anak dan remaja Anda sejak dini untuk membuat sebuah "Dream-Book", ajak mereka mulai menulis tentang tujuan hidupnya (Goals). Pastikan mereka mengerti perbedaan arti sebuah mimpi siang hari (day-dreams) dengan sebuah tujuan (Goals). 

Bangunkan mereka dari 'mimpi-mimpi' yang sering dibuat oleh para orangtua mereka sendiri atau oleh para significant adults yang ada di sekelilingnya. Mimpi siang hari hanyalah sebuah fantasi singkat tanpa pernah terpikir untuk pernah dilaksanakan, sedangkan Goals (Tujuan Hidup) akan berisi mimpi-mimpi terpilih untuk segera ditindaklanjuti dengan rencana dan action pada setiap harinya.

Setiap mimpi pada awalnya kelihatannya tidak mungkin untuk direalisasikan sampai kita mulai menuliskannya secara jelas, melengkapinya dengan langkah-langkah detil untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti halnya kisah manusia mendarat di bulan selama berabad-abad hal ini dianggap mustahil hingga akhirnya terbukti dapat dilaksanakan setelah dikerjakan bertahun-tahun dan hasil dari ribuan tujuan, sebuah impian yang telah menjadi kenyataan. 

Banyak tokoh-tokoh besar seperti Amelia Earhart, Helen Keller, Collin Powell mencapai mimpi-mimpi mereka dengan cara melaksanakannya dan melakukan apa yang diinginkannya. Untuk bisa berhasil dalam hidup, setiap individu harus bisa menulis tujuan hidupnya dan menguraikan ke dalam langkah-langkah kecil yang terukur.

J.K. Rowling, penulis buku seri Harry Potter, memulai karirnya sebagai penulis dengan cara memimpikannya. Ia adalah seorang single mom, tidak bekerja, menulis buku pertamanya di sebuah kafe ketika bayi perempuannya tidur di sampingnya. Ternyata buku-bukunya kemudian menjadi best seller dan meraih Book Awards Children's Book of the Year. Dari sebuah mimpi akhirnya buku Harry Potter telah dibaca oleh jutaan anak dan remaja di seluruh dunia.

Prinsip-prinsip Membuat Tujuan Hidup

Hanya diri kita sendiri yang dapat menentukan seberapa tinggi dan jauh tujuan hidup, karena hanya kita sendiri yang tahu apa yang paling diidam-idamkan dalam hidup ini. 

Namun seberapa tinggi dan jauh tujuan hidup kita ada beberapa prinsip yang harus diikuti, yaitu: Kenali potensi dalam diri, tentukan potensi mana yang dapat dikembangkan secara signifikan. Proses pengenalan ini dapat melalui proses eksplorasi dan observasi atau dapat disempurnakan melalui asesmen yang dilengkapi dengan konsultasi.

Tentukan Tujuan Hidup yang cukup menantang, sehingga membutuhkan usaha dan dedikasi dalam mencapainya. Kita harus ingat bahwa sukses adalah realisasi dari sebuah progres pencapaian sebuah mimpi.

Tentukan Tujuan Hidup yang Realistis, setiap kita memiliki potensi yang unik sehingga kita harus memilih tujuan yang sesuai dengan kemampuan dan merupakan hal yang mungkin untuk dicapai.

Tentukan yang baru ketika yang lama tercapai, individu yang berhasil adalah orang yang tidak pernah puas dengan pencapaian di masa lalu. Mereka akan terus mencari dan menentukan tantangan yang baru dan lebih tinggi dari sebelumnya. 

Pilih Tujuan Hidup yang bermanfaat, hal ini tentunya memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun