Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Aquaspace" Indonesia Lebih Bagus Dibanding Negara Lain

14 Februari 2018   10:53 Diperbarui: 14 Februari 2018   11:12 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan membentuk komunitas tidaklah mudah. Termasuk bagi para pencinta aquaspace atau seni lanskap bawah air, yang di penghujung tahun lalu berhasil menghelat ajang besar bertajuk IndoScaperRace  (ISR).

Meski sudah kedua kali digelar, baru tahun lalulah gaung ISR lebih kencang. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun hadir memberi dukungan.

Menurut Budi Widjaja selaku Ketua Panitia ISR 2017, ajang tersebut berhasil mengumpulkan lebih banyak pencinta aquaspace di tanah air dibanding tahun sebelumnya. Total, ada 20 komunitas aquaspace dari berbagai daerah yang berpartisipasi.

Selain komunitas dari Pulau Jawa, Bangka Belitung, Lampung, Pekanbaru, dan Padang, mereka yang belum tergabung di komunitas mana pun turut datang. Bahkan, ada peserta termuda dari Makassar yang masih duduk di bangku SD.

Budi menandaskan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak komunitas non-formal untuk aquaspace. Hitungan terakhirnya, ada sekitar 500. Meski begitu, belum ada komunitas resmi yang menaungi semuanya.

Karena itulah, ia mencetus gagasan untuk membentuk komunitas skala nasional yang mempersatukan seluruh pencinta aquaspace. Namanya: Perhimpunan Aquaspace Indonesia, alias Perqusi.

Sebenarnya, apa sih aquaspace?

Meski menggunakan media akuarium, aquaspace tidak sekedar memindahkan ekosistem hayati ke dalam tangki, tapi juga menampilkan keindahan lanskap bawah air. Ini berarti tidak hanya ikan, tapi juga ragam flora yang cantik dan unik.

Budi sendiri kesengsem aquaspace saat jenuh melihat akuarium biasa yang hanya berisi ikan. "Ikan itu bagus, tapi soliter. Saya suka yang ramai. Nah, aquaspace ini menarik karena ada tanaman di dalam air. Apalagi saya suka warna hijau," tuturnya.

Ia memulai hobi ini 10 tahun lalu, saat aquaspace belum populer dan material masih sulit dicari. Budi harus blusukan demi mencari bebatuan yang diinginkan. Bahkan, ia pernah ditegur petugas keamanan salah satu vila lantaran ia nekat terjun ke sungai kecil yang melintasi vila tersebut untuk mengambil bebatuan!

Salah satu sejawat Budi dalam kecintaan terhadap aquaspace adalah Narto Tan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun