Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mengapa Harus Pergi

17 Juni 2019   06:15 Diperbarui: 17 Juni 2019   06:40 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlintas di benakku
Sedih dan kesepian, lalu
Hari~hari terkurung kesunyian
Makin lama pikiran melayang kosong

Kopi tak tersanding
Senyum manis tiada kurasa
Tidak terpeluk dalam kehangatan
Waktu demi waktu mengendus kosong

Kini, berjalan setahun
Alam jiwaku tak karuan, dan
Bergelombang menyiksa batin ini
Tak berdaya pun meraung menjerit~jerit

Oh...
Mengapa harus pergi
Meninggalkanku terkatung~katung
Sendiri dalam kehidupan semakin panas
Yang seharusnya masih mengharap keramatmu, ibu

Surabaya, 17 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun